SuaraJakarta.id - Ratusan orang di Kota Bogor yang terkonfirmasi positif Covid-19 akhir-akhir ini diketahui berasal dari klaster keluarga.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, klaster keluarga jadi yang tertinggi terkait pertambahan kasus Covid-19 di Kota Hujan tersebut.
"Klaster keluarga menempati klaster pertama penularan Covid-19. Ada sekitar 45 keluarga dengan kasus 189 positif, ini karus kita waspadai," kata Bima dilansir dari Ayo Bogor—jaringan Suara.com—Jumat (28/8/2020).
Klaster keluarga telah menjadi isu hangat publik Bogor dalam beberapa minggu terakhir.
Hal ini disebabkan terus bertambahnya sebaran Covid-19 yang berasal dari klaster tersebut.
Bima mengatakan data menunjukan bahwa anak di bawah umur dan lansia dengan mobilitas yang tinggi adalah yang paling rentan terpapar Covid-19 dalam klaster keluarga.
"Jadi kami imbau kepada anak di bawah umur dan lansia mulai besok untuk tidak keluar rumah apabila tidak ada hal yang mendesak," katanya.
Sebagai upaya untuk memerangi sebaran Covid-19 di klaster keluarga, Pemkot Bogor, kata Bima, akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK).
"Klaster keluarga jadi yang tertinggi karena itu kita fokus dan bersepakat mulai besok akan menerapkan PSBMK di lingkungan RW zona merah," katanya.
Zona Merah
Baca Juga: Umumkan PSBMK, Kota Bogor Terapkan Jam Malam Mulai Besok
Berdasarkan data saat ini, ada 194 RW dari 797 RW di Kota Bogor yang masuk zona merah.
Warga yang berada di zona merah dan PSBMK tetap diperbolehkan bekerja.
Namun dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, sampai pukul 18.00 WIB.
"Sektor usaha, dan kegiatan lainnya tetap bisa dilakukan sampai pukul 18.00 WIB. Kemudian, warga berada di luar rumah, paling malam sampai pukul 21.00 WIB," katanya.
Menurut Bima, di atas pukul 21.00 WIB, tidak ada lagi aktivitas warga di luar rumah.
"Tidak ada lagi, kegiatan rapat warga, pengajian, atau sekadar kumpul-kumpul di luar rumah," katanya.
Berita Terkait
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum
-
Lewat PKA dan PKP, Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner
-
PBB Meroket 100 Persen? Kemendagri Turun Tangan Cegah 'Api Pati' Menyebar ke Daerah Lain
-
Ada Demo di Luar, Irjen Kemendagri Kesulitan Tembus Gedung DPR untuk Rapat
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Mobil Bekas High Tech Pilihan Lawan Macet Jakarta: Irit BBM, Nyaman, dan Harganya Rp100 Jutaan
-
NHM Peduli Hadir Sebagai Bantuan Nyata untuk Penyandang Disabilitas di Maluku Utara
-
Di Tengah Lonjakan Harga Emas, Noor Dinar Hadir sebagai Solusi Investasi Rasional
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berbagi: Saldo Gratis Menanti di Depan Mata
-
10 Prompt Gemini AI Jadi Polisi Dan Tentara, Gagah Diantara Kerumunan