SuaraJakarta.id - Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menanggapi perihal adanya empat kader PDI Perjuangan yang dipecat karena menolak hasil keputusan Ketum Megawati Soekarnoputri yang mengusung menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Medan.
Menurutnya, keempat kader partai banteng moncong putih yang pecat karena menolak pilihan pimpinan partai merupakan korban dari politik dinasti.
Dia menganggap suara kader yang menolak memiliki alasan karena Bobby dinilai tidak pernah berjuang dan berkeringat, namun ujug-ujug dicalonkan.
"Itu lah korban dinasti politik. Wajar jika mereka kader PDIP Medan menolak pencalonan Bobby. Karena Bobby tak pernah berjuang, berkeringat, dan berdarah-darah di partai. Itulah politik, kadang yang benar menjadi salah, yang berjuang di partai dan menolak menantu Jokowi yang dipecat," tutur Ujang dihubungi Suara.com, Rabu (2/9/2020).
Baca Juga: Dipecat Gegara Tolak Menantu Jokowi, 4 Kader PDIP Korban Dinasti Politik?
Ujang berujar, PDI Perjuangan pun mau tidak mau memang harus memecat para kader yang menyuarakan penolakan terhadap Bobby. Karena jika penolakan dibiarkan, dilematis bagi PDI Perjuangan yang hendak memenangkan Bobby sebagai wali kota Medan di Pilkada 2020.
"PDIP sendiri dalam dilema. Jika penolakan tersebut dibiarkan akan mengganggu proses pemenangan Bobby jadi wali kota Medan. Karena di saat yang sama Bobby harus menang. Itulah risiko politik, melawan dan dipecat," kata Ujang.
Ia mengatakan, tidak ada yang salah dari apa yang disuarakan kader dengan menolak kehadiran dan pencalonan Bobby. Hanya saja, penolakan mereka itu kemudian dianggap melawan keputusan DPP PDI Perjuangan di mana rekomendasi terhadap Bobby diberikan langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Kader yang melawan kebijakan partai dianggap indisipliner, makanya dipecat. Walaupun para kader tersebut menyuarakan kebenaran," ujar Ujang.
Lawan Perintah Megawati
Baca Juga: Tolak Menantu Jokowi yang Diusung Megawati, 4 Ketua PDIP di Medan Dipecat
PDIP telah memecat empat ketua partai di jajaran Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kota Medan, Sumatra Utara lantaran membangkang terhadap keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim membenarkan pemecatan dan pergantian ketua di tingkat anak cabang partai di Medan tersebut.
"Hari ini kami sudah melakukan pengangkatan Pelaksana harian (Plh) terhadap ketua PAC yang baru di 4 PAC di Medan itu," kata Hasyim saat mendampingi Bobby Nasution, Selasa (1/9/2020).
Dijelaskan Hasyim, keputusan penggantian empat Pengurus Anak Cabang (PAC) di jajarannya itu buntut dari penolakan mereka terhadap keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan yang mengusung Bobby Nasution sebagai calon di Pilwalkot Medan.
Adapun empat ketua PAC yang diganti dan dipecat tersebut adalah PAC Medan Area, Medan Perjuangan, Medan Selayang dan ketua PAC Medan Johor.
"Hal ini akibat dari ketidak patuhan mereka sebagai pengurus partai terhadap keputusan yang telah dikeluarkan DPP partai," ujarnya.
Menurutnya, setelah pemecatan empat ketua tingkat PAC tersebut, dia memastikan seluruh kader PDI Perjuangan di Kota Medan masih solid memenangkan mantu Jokowi, Bobby Afif Nasution.
Dirinya berharap, setelah peristiwa tersebut, tidak ada lagi kader atau pengurus partai yang melakukan manuver politik yang menentang keputusan DPP.
"Kami harapkan ke depan tidak ada lagi yang mengatasnamakan kader atau pengurus partai melakukan aksi-aksi yang sama. Itu hanya segelintir orang, bahkan hanya 4 orang itu aja," ungkapnya.
Bobby Apresiasi
Menanggapi keputusan tersebut, Bobby Afif Nasution mengaku sangat sepakat dan mendukung keputusan yang telah diambil oleh DPC PDI Perjuangan Kota Medan.
"Ya, saya kan dua hari yang lalu baru selesai sekolah partai di PDIP. Dalam pembukaan sekolah partai tersebut, ibu ketua umum sudah menegaskan bahwa apapun keputusan yang keluar, itu adalah keputusan dari DPP Partai. Dan DPP partai yakni ibu ketua umum Megawati Soekarnoputri adalah hasil dari Kongres," kata Bobby menanggapi pemecatan tersebut.
Menurutnya, sebagai seorang kader partai, apapun keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Pengurus Pusat PDI Perjuangan, akan ia taati.
"Dan keputusan beliau harus kita ikuti, taati, mulai dari tingkat DPP, DPD, PAC bahkan sampai seluruh kader," ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah kader yang mengatasnamakan kader PDI Perjuangan dari 11 PAC menggelar aksi penolakan terhadap pencalonan Bobby Nasution di Pilwalkot Medan.
Dengan membawa spanduk, mereka menentang keputusan partai yang telah merekomendasikan mantu Presiden Joko Widodo itu sebagai calon dari PDIP.
"Bobby NST calon karbitan yang dipaksakan bagaimana nanti nasib Kota Medan" begitu petikan kata-kata salah satu spanduk.
Ternyata aksi menentang keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersebut berbuntut panjang. Empat ketua PAC yang berhadir dalam aksi liar itu didepak dan diganti.
Berita Terkait
-
Detik-Detik Menegangkan! Mobil Bobby Nasution Dilempari Batu Usai Debat Pilgub Sumut
-
Mobil Bobby Nasution Dilempari Usai Debat Kedua Pilgub Sumut 2024
-
Edy Singgung Soal Tambang Blok Medan di Debat Kedua Pilgub Sumut, Bobby Nasution: Laporkan Pak, Kami Tunggu
-
Tim Hukum Bakal Laporkan Penebar Fitnah soal Bobby-Surya ke Penegak Hukum
-
Tim Hukum Edy-Hasan Laporkan Kades di Tapsel Dukung Bobby Nasution ke Bawaslu Sumut
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Kesal Diomeli Bini karena Keluar Malam dan Minum-minum, Suami di Pasar Minggu Tega Aniaya Istri Pakai Gunting
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
-
Klarifikasi Pemberitaan PT Asuransi Allianz Life Soal CWIG yang Buka Bantuan Hukum
-
Kacau! Prajurit TNI Lagi Santai Ngopi di Kebayoran Baru Dianiaya Gerombolan Diduga Ormas, Satu Orang Ditangkap
-
Calon Gubernur DKI Pramono Anung Lahir dan Besar di Kediri, Begini Kesehariannya Saat Sekolah