Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 02 September 2020 | 16:34 WIB
Tabung gas meledak (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJakarta.id - Polisi menemukan fakta baru dari peristiwa ledakan tabung gas balon yang menewaskan satu orang yaitu Ramdani dengan luka putus kaki kiri dan dua orang alami luka serius pada Selasa (2/9/2020) malam.

Penemuan fakta baru di lokasi kejadian, polisi mendapat sejumlah bukti dan keterangan dari saksi.

"Usaha pengisian balon dengan menggunakan tabung gas tidak ada izin dari pengurus lingkungan setempat. Operasional pengisian gas ke balon di tanah kosong sudah berjalan satu tahun milik seseorang," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Wadi Sa'bani kepada wartawan di kantornya Rabu (3/9/2020).

Kata Wadi, mereka para korban membuka usaha balon gas sebelumnya di rumah kontrakan dan pernah terjadi ledakan yang tidak besar.

Baca Juga: Suara Ledakan Tabung Gas di Depok Seperti Geledek, Tembok Rumah Retak

Sehingga, mereka pindah ke tanah kosong untuk produksi balon gas kembali tanpa ada izin.

"Tidak ada izin lingkungan, hasil cek and ricek mereka pernah produksi balon di rumah dan pernah meledak tapi tidak besar. Pihak lingkungan pun sempat menegur, tapi tak diindahkan mereka," kata Wadi.

Wadi ketika ditanya soal ada tambahan satu korban meninggal dunia bernama Dimas di RS Fatmawati pada pukul 02.00 WIB pihaknya belum mendapatkan informasi.

"Kita lagi kroscek di RS Fatmawati, belum terkonfirmasi ke kami," kata Wadi.

Selain itu kata dia, penyidik Polres Metro Depok saat ini masih mendalami kasus ledakan tabung balon gas yang terjadi di Kp Kekupu Kecamatan Pancoran Mas, Depok pada Selasa (1/9/2020) malam pukul 20.45 WIB.

Baca Juga: Tabung Gas Meledak di Depok Sampai Getarkan Tanah dan Dinding Rumah

Dari hasil olah TKP di lokasi kejadian ledakan tersebut terjadi ketika para karyawan melakukan isi tabung gas balon.

Para pekerja dan pemilik usaha biasanya melakukan pengisian tabung gas balon di sebuah kebun kosong.

“Ditemukan juga bekas soda api di sekitar titik letak dan juga ditemukan kran pembuangan gas kemudian tim juga menemukan pipa besi yang memang digunakan untuk mengocok tabung gas nya sejauh 1,4 meter dari titik ledak,” kata Wadi.

Dari hasil olah TKP juga diketahui bahwa tabung gas ditemukan kurang lebih sekitar 7 meter dari titik ledakan sudah terurai atau sudah pecah terutama bagian bawahnya dengan kaki tabung tersebut sudah pecah.

Selain barang-barang tersebut dan juga sudah menandai bahwa di TKP awal ditemukannya korban dari titik ledak itu ada tiga korban.

“Korban pertama itu berjarak 6,6 meter dari titik ledak itu yang luka di badan dan kemudian yang putus kakinya dan di temukan potongan kaki nya tidak jauh dari titik ledak sekitar 2 meter, "

"Korban kedua, berjarak hanya 2,3 meter dari titik ledak dan korban ketiga 7,2 meter dari titik ledak,” tutur dia.

Selain olah TKP, tim juga mencari keterangan keterangan dari saksi-saksi sekitar untuk korban.

Kata dia, tadi sudah dirujuk ke rumah sakit Fatmawati.

Satu orang korban meninggal dunia dan dua korban mengalami luka-luka berat.

Sementara itu, pengurus staf lingkungan RT5/5 Kelurahan Rangkapanjaya, Robi menambahkan, korban ada 3 orang.

Satu korban pemilik usaha balon gas dan dua orang karyawannya. Memang kata dia, korban setiap malam memproduksi balon gas untuk dijual.

"Informasinya dua orang meninggal dunia, satu di lokasi dan satu lagi di rumah sakit. Pemilik usaha balon masih penanganan di rumah sakit," kata Robi.

Kontributor : Supriyadi

Load More