Rizki Nurmansyah
Sabtu, 05 September 2020 | 15:58 WIB
Maman Sulaiman, warga Kampung Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, korban penggusuran Tol JORR 2 saat memberikan pengakuan ihwal kekerasan fisik yang diterimanya saat eksekusi lahan ditemui Suara.com, Sabtu (5/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

"Jadi saat dorong-dorongan tongkatnya kena ke perut saya. Tangan saya juga biru," ungkapnya.

Desi, warga Kampung Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, korban penggusuran Tol JORR 2 saat memberikan pengakuan ihwal kekerasan fisik yang diterimanya saat eksekusi lahan ditemui Suara.com, Sabtu (5/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

Desi mengaku masih trauma. Kehadiran polisi yang bermaksud menghibur juga tak mampu menjadi pelipur lara mereka.

"Mereka lakukan kekerasan sama kita, terus datang gak cukup untuk mengobati sakit hati kita," tegasnya.

Serupa dengan Desi, warga lainnya Kiki juga mendapat kekerasan fisik saat akan melindungi anaknya saat peristiwa eksekusi lahan proyek Tol JORR 2 itu terjadi.

"Saya kena tonjok. Mulut saya memar," kata dia.

Kontributor : Irfan Maulana

Load More