SuaraJakarta.id - Kepolisian Bekasi mengkliam semburan lumpur Kranggan di pekarangan kolam renang Waterpark Kranggan, Jalan Lembur 1 Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi tidak mengandung zat berbahaya. Meski sampai aat ini dampak lingkungannya masih dalam tahap penelitian.
Dari peristiwa itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi sudah mulai menelusuri sebab akibat semburan lumpur Kranggan dari dalam tanah itu. Juga demikian menggandeng Badan Geologi.
Kapolres Metropolitan Bekasi Kota, Kombes Pol Wijonarko mengatakan semburan akibat galian sumur bor itu tidak mengandung zat bumi berbahaya yang akan berdampak kepada pemukiman warga.
Hal itu didapat setelah petugas dari Migas mendatangi lokasi kejadian.
"Sementara dipastikan tidak ada kandungan bahan berbahaya seperti Gas H2S atau gas telur busuk," kata dia saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id, Senin (7/9/2020).
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan melakukan penjagaan dan memonitoring kelanjutan semburan air bercampur lumpur di lokasi kejadian.
Wijonarko juga belum mengetahui pengeboran tersebut untuk kepentingan apa.
"Kita melakukan penanganan sumber air atau gas dulu. Hal lain (perizinan dan pemanfaatan keperluan galian) belum didalami," ungkapnya.
Informasi yang diperoleh, semburan air bercampur lumpur setinggi 10 meter ke permukaan akibat adanya tekanan gas bumi.
Pemilik Waterpark Kranggan berencana mengebor sumur dengan kedalaman 120 meter.
Baca Juga: Pemkot Bekasi Selidiki Semburan Lumpur Kranggan, Apakah Sudah Berizin?
Namun sayangnya, saat pengeboran hari kelima atau sudah mencapai 99 meter kedalaman, tiba-tiba air bercampur lumpur itu meluap.
Warga yang melihat itu lantas mengabadikannya hingga viral di media sosial.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono saat dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa kasus semburan lumpur itu masih ditangani.
Ia menyebut bahwa Pemerintah Kota Bekasi bersifat hanya memonitoring kerusakan lingkungan.
"Penanganan nya ada di Provinsi Jawa Barat, semua itu perizinan dan sebagainya," ujarnya.
Ditanya soal adanya gas bumi di wilayah Kranggan, Tri sudah mengetahui dan masih dalam pembahasan oleh unsur kedinasan. Pemkot Bekasi juga telah melibatkan Tim Wali Untuk Percepatan Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan (TWUP4) Kota Bekasi.
Berita Terkait
-
6 Fakta di Balik Semburan Lumpur 25 Meter Gegerkan Tulang Bawang
-
Fakta-Fakta Semburan Lumpur di Demak, Muncul dari Kamar, Terdengar Letusan hingga Bau Gas
-
5 Fakta Semburan Air Berlumpur di Indralaya Sumsel: Proyek Pemprov hingga Ketakutan Warga
-
Gempar Semburan Lumpur Tanah Merah Gandul Depok, Mirip Sambal Kacang hingga Pasha Ungu Sewot
-
Muncul Semburan Lumpur Hingga Belasan Meter, Warga di Perbatasan Indonesia-Timor Leste Gempar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Cara Menghindari Gangguan Kecemasan Akibat Konsumsi Informasi di Media Sosial
-
Tak Banyak yang Tahu, Pulau di Indonesia Ini Ternyata Pernah Keluar dari NKRI
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?
-
"Nyawa Ayahku Hanya Dihargai 1,5 Tahun" Keluarga Korban Gebrak Meja di Sidang Tabrak Lari
-
Livin' Fest 2025: Bank Mandiri Bakal Suguhkan Expo dengan Sinergi UMKM dan Ekonomi Kreatif