SuaraJakarta.id - Achmad Faisal, seorang driver ojek online (ojol) di Kabupaten Tangerang, mengeluhkan bantuan sosial (bansos) yang tidak merata di wilayahnya.
Pria yang akrab disapa Nobel ini mengaku selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pendapatannya menurun tajam.
“Saya bukan orang yang paling susah, tapi bansos tentu berarti dalam kondisi seperti ini. Soalnya pendapatan di masa PSBB sangat menurun drastis," ujar Nobel kepada Suara.com, Rabu (9/9/2020).
Nobel menyebut, sejak pandemi Corona belum pernah mendapatkan bansos apa pun dari pemerintah. Ia tinggal di Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
"Saya tidak terdata di RT/RW setempat, jadinya enggak pernah dapat bansos apa pun. Di tempat saya ini juga enggak merata," ungkapnya.
"Saya enggak pernah protes sama RT/RW karena saya tidak terdata. Saya juga bilang sama istri demikian untuk tidak protes," paparnya.
Nobel memiliki dua anak, satu diantaranya sudah menginjak Sekolah Dasar dan satunya masih berusia tiga tahun. Alhasil, kebutuhan untuk keperluan rumah tangga relatif banyak.
"Pendapatan saya rata-rata sampai Rp 60 ribu sehari. Itu selama pandemi Covid-19 ini. Sedangkan kebutuhan yang realistis cukup banyak," ungkapnya.
"Sampai sekarang saja saya masih numpang dengan mertua tinggalnya. Tapi saya selalu tetap bersyukur saja dengan keadaan seperti ini," sebutnya.
Baca Juga: Mensos Minta Ditegur KPK Jika Salahi Aturan soal Bansos Corona
Nobel mengaku terkadang mendapatkan uang Rp 60 ribu sangat susah. Seharian handphone miliknya anyep alias tidak ada orderan yang masuk.
"Sering anyep pernah seharian. Biaya operasional sudah keluar, makan, bensin, rokok sampai kopi. Padahal saya sudah keliling sana sini, tapi nihil," ungkapnya.
Beruntungnya, Nobel menuturkan sang istri juga bekerja meskipun sekadar buruh pabrik. Namun, menurutnya, cukup untuk membantu keuangan keluarga kecil.
"Kalau saya benar-benar fokus di ojol. Artinya sumber pendapatan saya dari sini saja. Kalau istri kerja buruh pabrik, sedikit terbantu," paparnya.
Karena itu, Nobel bersama rekan ojol lainnya mengadukan persoalan tidak meratanya bansos terhadap Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail.
Para ojol tersebut tergabung dalam sebuah wadah komunitas "Brotherhood Tangkab". Dalam komunitas itu Nobel menjadi pimpinannya.
Berita Terkait
-
Daftar Antrean KJP Pasar Jaya Error, Ini Solusinya
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Staf Ahli Kemensos Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Sebut Jadi Korban Perintah Mensos Juliari Batubara
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Diperpanjang, Ini Jadwal Magang Nasional 2025 Kemnaker Untuk Fresh Graduate
-
DANA Kaget Terbaru: Isi Pulsa Gratis, Bayar Tagihan? Buruan Klaim
-
Cara Pre Order iPhone 17 di Blibli, Panduan Lengkap Pemesanan Awal dengan Harga Resmi
-
Deolipa Yumara: Sikap Nikita Mirzani di Sidang Bisa Pengaruhi Hukuman 40 Persen
-
Amanda Manopo & Kenny Austin Resmi Menikah di Hotel Mewah: Intip Biaya Pernikahannya