SuaraJakarta.id - Ketua Tim Perlindungan Anak Wahana Visi Indonesia (WVI), Emmy Lucy Smith mengatakan, peristiwa tragis yang dialami Keysya harus dijadikan momentum bagi semuanya, khususnya pemerintah dalam upaya memberikan perlindungan bagi anak.
Diketahui, Keysya bocah kembar berusia 8 tahun, tewas dibunuh oleh ibunya sendiri, LH. Ia tewas setelah dipukuli oleh LH menggunakan batang sapu dan didorong hingga tersungkur.
Kasus pembunuhan Keysya dinilai menunjukkan betapa lemahya perlindungan terhadap anak di masa pandemi Covid-19.
"Peristiwa itu harus dijadikan momentum baik orangtua, pihak sekolah dan pemerintah untuk lebih memberi perhatian kepada upaya-upaya perlindungan anak di masa pandemi," ujar Emmy dalam keterangan tertulis yang diterima SuaraJakarta.i, Selasa (15/9/2020).
Baca Juga: Kecam Pasutri Aniaya dan Kubur Anak, KPAI: Bisa Mendapat Pemberatan Hukuman
Menurut Emmy, orang tua pada masa pandemi Covid-19 seharusnya memiliki peran lebih banyak dan lebih intens dalam mendampingi anak.
"Tugas mendidik, mengasuh dan mendampingi anak bukan hanya menjadi urusan ibu, namun juga menjadi urusan ayah," sebutnya.
"Jadi seharusnya bisa saling bekerja sama mengasuh tanpa adanya kekerasan terhadap anak," lanjutnya.
Kendati demikian, Emmy menyebutkan, pada kenyataannya orang tua atau pengasuh dalam masa pandemi ini tidak siap mengemban tanggung jawab.
"Pengasuh yang memiliki tingkat pendidikan formal rendah memiliki kesulitan yang lebih besar mendukung anak-anak dengan belajar di rumah," paparnya.
Baca Juga: Alasan Ziarah, Ibu Bawa Mayat Keysya Pakai Motor, Dikubur Tanpa Kain Kafan
"Akibatnya, beberapa anak mengalami kekerasan di rumah, dengan 61,5 persen mengalami teriakan dan 11,3 persen mengalami hukuman fisik," sebutnya.
Karena itu, Emmy berharap, perlu ada dukungan dari sekolah kepada orang tua atau pengasuh untuk meningkatkan pengetahuan dalam mengasuh anak.
"Intinya hal yang perlu ditekankan oleh pihak sekolah kepada orangtua ketika mendampingi anak belajar di rumah adalah mendidik anak tanpa kekerasan (disiplin positif)," paparnya.
Kasus pembunuhan Keysya terungkap saat warga menemukan kuburan misterius di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gunung Kendeng, Kelurahan Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten.
Ironisnya, Keysya yang berusia 8 tahun dikuburkan diam-diam di Lebak, Banten tanpa menggunakan kain kafan.
Polisi pun mengungkap fakta kasus penemuan kuburan misterius di TPU Gunung Kendeng, ternyata dibunuh LH bersama suaminya IS.
LH dan IS membunuh anaknya Keysya di rumah kontrakan RT. 001/ RW. 06, Kelurahan Kreo, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten, pada 26 Agustus 2020.
Hal itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP David Adhi Kusuma. David menyebut, Keysya dianiaya hingga korban kehilangan nyawanya.
"Dia sesudah melakukan penganiyaan hingga menyebabkan hilangnya nyawa anaknya ini dia pindah ke Jakarta. Jadi setelah ada kejadian, dia baru pindah dari Tangerang ke Jakarta. Makanya kami sampaikan untuk TKP nya itu di Tangerang di kecamatan Kreo," kata David saat dihubungi Suara.com, Selasa (15/9/2020).
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
Teken PP, Prabowo Was-was Akhlak Anak-anak Bisa Rusak Gegara Dunia Digital
-
Pariwisata Indonesia Berpotensi Besar, tapi Gagal Lindungi Anak dari Ancaman Eksploitasi Seksual
-
Viral Kasus Kim Soo Hyun, Ini Alasan Penting Kenapa Orang Dewasa Dilarang Pacari Anak di Bawah Umur
-
Soal Aturan Batasi Anak-anak Bikin Akun Medsos, Meutya Hafid Bicara Kemungkinan Pemerintah Terbitkan PP
-
Hak Perempuan Korban Kekerasan Jadi Prioritas, Menteri PPPA Kampanye di CFD
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
Terkini
-
Sejumlah 15 Ribu Pendatang Baru Bakal Adu Nasib di Jakarta, Gubernur Pramono Janjikan Ini
-
Alasan Bank DKI Lakukan Maintenance saat Masa Lebaran: Aktif Otomatis karena Masalah Sistem
-
Cuti Bersama Berakhir, Arus Lalu Lintas di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta Masih Lancar
-
390 Ribu Pengunjung Padati Ancol Selama Lebaran, Masih Ada Konser NDX AKA di Tanggal Ini
-
Wajib Lapor Diri! Pendatang Baru di Jakarta Harus Tahu Aturan Ini