Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna | Muhammad Yasir
Jum'at, 18 September 2020 | 07:22 WIB
Ilustrasi miras oplosan. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)

SuaraJakarta.id - Lima mayat anak buah kapal (ABK) yang disimpan di lemari pendingin atau freezer kapal ikan KM Starindo Jaya Maju IV diduga meninggal dunia usai mengkonsumsi minuman keras alias miras oplosan. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan awal dari nakhoda kapal.

"Keterangan awal dari nahkoda meninggal karena minum miras oplosan," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Ermond saat dihubungi, Kamis (17/9/2020) malam.

Menurut Morry, kekinian kelima mayat korban pun telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Rencananya, kelima mayat korban akan diautopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

"Penyebab kematian akan dipastikan dari hasil autopsi jenazah," ujarnya.

Baca Juga: 5 Mayat ABK Ditemukan di Dalam Freezer Kapal Ikan di Pulau Pari

Lima mayat ABK sebelumnya ditemukan di dalam lemari pendingin atau freezer kapal ikan KM Starindo Jaya Maju IV di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, pada Kamis (17/9/2020).

Penemuan mayat tersebut bermula tatkala jajaran Polres Kepulauan Seribu tengah menggelar patroli operasi yustisi terkait penggunaan masker pada kapal-kapal nelayan.

Ketika itu, patroli operasi yustisi difokuskan pada kapal-kapal nelayan yang membawa ABK dalam jumlah banyak untuk disosialisasikan terkait penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.

"Kita bagikan masker sama imbauan untuk protokol kesehatan pada saat patroli ngecek ke kapal ini," ujar Morry.

Usai memberikan sosialisasi terkait protokoler kesehatan pihaknya pun melakukan pengecekan terhadap manifes atau daftar penumpang kapal.

Baca Juga: Nakhoda Ungkap Penyebab 5 ABK Tewas Hingga Dimasukan ke Freezer

Pasalnya, pada saat melakukan patroli operasi yustisi pihaknya menemukan banyak ABK pada kapal ikan KM Starindo Jaya Maju IV.

"Dari sana diketahui nahkoda dan ABK mengakui bahwa ada lima ABK-nya yang meninggal dunia dan ditaruh dalam freezer," ungkap Morry.

Berdasar keterangan nakhoda dan ABK, kapal tersebut rencananya hendak menepi ke darat. Setelah, dua bulan terakhir ini mereka berlayar.

Load More