Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 20 September 2020 | 15:38 WIB
Tersangka mutilasi Rinaldi (Suara.com/Yasir)

Mereka memancing calon korbannya dengan menggunakan aplikasi kencan Tinder untuk melakukan persetubuhan dengan tersangka Atik dan di saat bersamaan tersangka Fajar akan datang dengan mengaku sebagai suami untuk kemudian melakukan pemerasan terhadap korban.

"Apabila tidak terlaksana pemerasan terjadi, maka disepakati oleh kedua tersangka dilakukan eksekusi sampai dengan dilakukan pembunuhan," ungkap Calvijn.

Pembunuh Rinaldi Harley Wismanu, mayat tewas dimutilasi. (Suara.com/Yasir)

Fakta kedua yang berhasil terungkap yakni tersangka Atik sempat memaksa meminta password handphone milik korban sebelum akhirnya tewas dan dimutilasi.

Dari handphone milik korban tersebut lah kemudian kedua tersangka menguras habis harta milik korban.

Baca Juga: Jenazah Korban Mutilasi Rinaldi Belum Tiba ke Sleman, Keluarga Lakukan Ini

"Karena di HP korban tersebut ada beberapa catatan yang dimiliki, sehingga pelaku ini dengan leluasa mengambil harta korban," katanya.

Fakta ketiga yang berhasil terungkap yakni diketahui bahwa tersangka Fajar belajar memutilasi secara autodidak.

Pembelajaran tersebut dilakukannya dengan melihat di media sosial.

"Karena pelaku ini kebingunan tidak bisa membawa korban keluar dari TKP, sehingga dilakukan mutilasi," tutur Calvijn.

Fakta kelima yang baru diketahui yakni jenazah korban disimpan di dalam kamar mandi apartemen selama tiga hari pada tanggal 9 hingga 11 September. Selanjutnya, tersangka Fajar memutilasi tubuh korban menjadi 11 bagian selama dua hari.

Baca Juga: YouTube Segera Hapus Fitur Picture in Picture di iOS 14

"Di tanggal 12 dan 13 dua hari, disitulah pelaku melakukan mutilasi-mutilasi," ucap Calvijn.

Selanjutnya, fakta kelima yang terungkap yakni kedua tersangka memindahkan potongan tubuh korban dari Apartemen Pasar Baru Mansion ke Apartemen Kalibata City dalam dua kali pengiriman.

Sejumlah warga berziarah ke rumah almarhum Rinaldi Harley Wismanu di Pedukuhan Nologaten, Kalurahan Caturtungal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Jumat (18/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Mereka menyimpan potongan tubuh korban yang telah termutilasi itu di dalam dua koper fan satu ransel.

"Koper pertama adalah milik korban tetapi koper satunya lagi adalah dibeli pelaku untuk memasukan bagian jenazah yang tidak muat," jelas Calvijn.

Fakta keenam diketahui bahwa kedua tersangka telah merencanakan mengubur potongan jenazah korban pada 17 September di sebuah kontrakan yang mereka sewa selama satu bulan di Permata Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Namun, kedua tersangka terlebih dahulu tertangkap oleh polisi pada 16 September.

"Rangkaian ini begitu rapi dipersiapakan dengan matang dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pembersihan lokasi dengan cara mencat kemudian mengganti seprainya kemudian berbagai macam yang ada," pungkas Calvijn.

Load More