SuaraJakarta.id - Dua anggota polisi yang menjadi korban penyerangan oknum anggota TNI dalam tragedi Ciracas, Jakarta Timur, saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Dua anggota tersebut harus menjalani serangkaian tindakan operasi lantaran luka yang dialaminya.
Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Letjen TNI Bambang Dwi Hasto menjelaskan salah satu korban yakni Bripda Dimas (22) yang tengah menjalani masa pemulihan.
Sebelumnya Bripda Dimas sempat dirawat di ruangan ICU selama 23 hari dengan kondisi awal saturasi oksigennya menurun pasca operasi.
"Pada saat di awal ada trauma di mata, trauma di kepala, trauma di dada," kata Bambang di Markas Puspomad, Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Baca Juga: Serbu Polsek Ciracas, Prajurit TNI yang Ditetapkan Tersangka Jadi 66 Orang
Kemudian, Bripda Dimas sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa dengan kondisi kesadaran penuh. Bambang juga meyakini kalau kondisi paru-parunya sudah berjalan optimal.
Dalam tahap pemulihan, Dimas masih harus menjalani penyembuhan untuk matanya sebagai imbas dari trauma kepala yang dirasakannya. Selain itu, pihak RSPAD juga menyediakan pendampingan dokter THT lantaran terdapat pendarahan di sinus, pendampingan dari tim psikiatri, tim fisioterapi, dan tim rehab medik.
"Jadi intinya recovery sedang dilaksanakan untuk Bapak Dimas ini," ujarnya.
Selain Bripda Dimas, terdapat pula satu anggota polisi lainnya yang masih menjalani perawatan yakni Bripka Tukim yang disebutkannya sudah dalam kondisi kesadaran penuh. Pada saat pertama kali dirujuk, lapisan retina Dimas diketahui lepas dan ada benda asing di pipi kanan dan di bawah mata bagian kanan.
Dimas sudah menjalani operasi mata pada 2 September 2020. Namun ia harus dalam posisi tengkurap pasca operasi sampai akhirnya diperbolehkan duduk seperti biasa.
Baca Juga: Terungkap! Oknum TNI Tersangka Kasus Ciracas Mayoritas Tamtama
"Kondisi pagi ini pasien sadar penuh kemudian hasil bronkoskopi ada perbaikan secara anatomi tapi secara fungsi masih ditemukan fisusnya 1/60, artinya benda yang harus kelihatan jarak 60 meter, pasien ini baru bisa melihat dalam jarak satu meter," ujarnya.
Berita Terkait
-
Tusuk Korban Berkali-kali, Pelaku Pembunuhan Depan Bengkel Ciracas Jakarta Timur Diciduk Polisi
-
Bagikan MBG ke Balita, Veronica Tan Ditangisi Nenek yang Antar Cucu Agar Dapat Makan Gratis
-
Tragis! Dibacoki di Depan Anak-Istri, Pria di Ciracas Dibunuh Adik Ipar, Apa Motifnya?
-
Viral! Seorang Pemuda Kepergok Curi Bra di Indekost Ciracas Jaktim
-
Nasib Apes Iqbal, Ponselnya Raib Usai Salat Zuhur di Masjid Ciracas
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Dishub DKI Minta Warga Balik ke Jakarta Jangan Turun Sembarangan dari Bus, Nanti Susah Sendiri
-
Jalanan Jakarta Mulai Ramai di Hari Terakhir Libur Lebaran
-
120 Ribu Lebih Warga Padati TMII Selama Lebaran, Pengunjung Sempat Tembus 25.000 Sehari
-
Dibandingkan Tahun Lalu, Arus Balik ke Jakarta Turun 22 Persen Karena Ini
-
Akibat Hujan dan Luapan Kali Angke, 2 RT di Jakbar Masih Terendam Banjir Hampir 1 Meter