Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi | Dini Afrianti Efendi
Rabu, 23 September 2020 | 15:28 WIB
Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)

SuaraJakarta.id - Hampir tujuh bulan sudah anak-anak belajar dari rumah agar terlindungi dari infeksi Covid-19. Meski begitu, sebuah peneltian mengungkapkan bahwa anak-anak lebih mungkin terlindungi dari infeksi Covid-19 dibanding orang dewasa.

Penelitian yang dilakukan Yale University dan Albert Einstein College of Medicine menemukan bahwa orang dewasa berisiko sembilan kali lebih tinggi untuk meninggal dunia akibat Covid-19 dibandingkan anak-anak, mengutip Dailymail, Rabu (23/9/2020).

Temuan ini didapat setelah peneliti menganalisis plasma darah pasien anak dan dewasa untuk melihat bagaimana sistem imun merespon virus corona jenis baru itu saat menginfeksi, dan ditemukan responnya berbeda.

Dalam sampel plasma darah pasien anak, lebih banyak mengasilkan kekebalan tubuh dari sitokin atau disebut sistem kekebalan 'bawaan', yakni kekebalan tubuh yang sudah ada sejak awal.

Baca Juga: Media Asing Soroti 'Hilangnya' Terawan saat Krisis Covid-19 di Indonesia

Sedangkan pada pasien dewasa, mereka menghasilkan sistem kekebalan adaptif atau sistem imun baru yang bisa menyesuaikan diri dengan virus corona penyebab sakit Covid-19.

Meski jumlah antibodi lebih tinggi, tapi pasien dewasa berjuang lebih keras saat melawan Covid-19.

Penemuan ini memberikan petunjuk, alasan anak-anak bisa bertahan lebih baik terhadap corona, dibandingkan saat anak-anak menghadapi flu dan penyakit pernapasan lainnya. Sehingga kesimpulannya, Covid-19 cenderung lebih ringan untuk anak-anak dibanding orang dewasa.

Penemuan ini juga menjelaskan kekebalan sistem imun bawaan sangat mungkin menyimpan senjata tambahan dalam perang melawan corona, dibanding antibodi adaptif tubuh atau sistem kekebalan yang direkayasa melalui vaksin dan obat yang sedang dikembangkan.

Baca Juga: Ruam Kulit Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19, Kenali 7 Jenisnya!

Load More