Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Stephanus Aranditio
Senin, 28 September 2020 | 13:40 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Kwintarto Heru Prabowo, dr Tirta, Bupati Bantul Suharsono, dan Kepala Dinas Kesehatan Agus Budi Raharja melakukan pertemuan di Bantul, Minggu (26/7/2020. - (SuaraJogja.id/HO-dok Dinas Kesehatan Bantul)

"Part 4.0 : covid ditunggangi politik. INI SALAH SATU LIVE YANG TER-FRONTAL YANG PERNAH SAYA LAKUKAN," tulisnya memberi penjelasan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat sidak ke TPU Pondok Ranggon, Sabtu (19/9/2020). [Instagram@aniesbaswedan]

Dokter Tirta menyebut, banyak kepala daerah yang tidak kompak dalam penanganan Covid-19, PSBB setengah-setengah. Dendanya tidak jelas.

"Saya pegang bukti lengkap chat dan rekaman," tegas Dokter Tirta.

Sayangnya, lanjut Dokter Tirta, instruksi yang jelas dari presiden tidak dijalankan dengan baik oleh kepala daerah.

Baca Juga: Dokter Tirta Ungkap Pria Bernama Tito Bongkar Manipulasi Data COVID-19

Oleh sebab carut marutnya penanganan Covid-19 ini, ia pun menuliskan opini pribadinya sebagai tawaran solusi.

"Solusi dari saya: Tunda pilkada (bukan karena politik, tapi duitnya bisa buat rakyat miskin). Swab gratis di dki, jatim, bali, jateng jabar dan sulsel," ujarnya.

"Lupakan rapid test , batalkan aturan rapid as administrasi. Ikhlaskan saja. Toh angka positif akan meroket terus nantinya. Nggak perlu membuat kebijakan setengah-setengah, dari awal sudah salah," tutupnya.

Load More