Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 30 September 2020 | 07:20 WIB
Anak STM bawa celurit. (Suara.com/Arga)

Selain bentrok menggunakan sajam, Eko menambahkan, mereka sempat merusak salah satu gerobak milik warga dengan memecahkan kacanya.

Untungnya, kini pihak kepolisian sudah turun tangan dan mulai rutin berpatroli.

Infonya, lanjut Eko, Senin (28/9/2020) malam, sejumlah pemuda konvoi dengan sajam itu sudah diamankan polisi.

"Iya bang, semalem emang ada yang diamanin. Tim dari Polsek Pondok Aren udah turun, pihak intel Polsek juga ngingetin kita yang lagi ngalong buat ngurangin jam malemnya biar enggak kena sasaran tawuran sajam," tuturnya.

Baca Juga: Ngeri, Dua Malam Konvoi Sepeda Motor Bawa Celurit

Meski begitu, saat ini dia dan teman ojol lainnya masih merasa was-was lantaran dalang dari kerusuhan senjata tajam itu belum ditangkap.

5. Jumlahnya Ratusan Orang

Ilustrasi tawuran

Rasa was-was juga dirasakan oleh Rama (52), salah satu pedagang kelontong di Jalan Jombang Raya-Ciledug.

Menurutnya, jumlah pemuda yang konvoi bawa sajam itu diperkirakan ratusan.

"Ada banyak itu, nyampe 200 orang mah. Pemuda-pemuda tanggung masih SMP-SMA lah. Mereka kumpul di depan warung saya. Untung saya udah tutup duluan. Saya kalau keluar takut, jadi sasaran," kata Rama ditemui, Selasa (29/9/2020).

Baca Juga: Konvoi Bawa Sajam di Pondok Aren, Saksi Mata: Ngeri, Celuritnya Gede Banget

"Kalau ngeliat mah, pingsan kali. Pada bawa-bawa celurit gede-gede, panjang juga. Ngeri dah pokoknya. Udah mana lagi Corona gini dagangan sepi, ditambah ada yang tawuran lagi, duuh," keluh Rama.

Load More