Scroll untuk membaca artikel
Bimo Aria Fundrika | Fakhri Fuadi Muflih
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 19:34 WIB
Ilustrasi keluarga miskin di Jakarta (9/4).

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta menyebut pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan, tapi juga ekonomi. Bahkan, ia menyebut angka kemiskinan di ibu kota telah mengalami peningkatan.

Riza mengatakan ada kenaikan 1,11 persen angka kemiskinan Jakarta sampai pada bulan September 2020 dibandingkan bulan yang sama tahun 2019. Data ini disebutnya berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS).

"Di DKI Jakarta sendiri angka kemiskininan naik sekitar 1,11 persen di tengah pandmemi Covid-19," ujar Riza dalam webinar, Jumat (2/10/2020).

Riza menjelaskan, pada bulan September dari keseluruhan warga Jakarta, 3,42 persen di antaranya tergolong warga miskin. Karena bertambah 1,11 persen, maka presentase kemiskinan di ibu kota saat ini adalah 4,53 persen.

Baca Juga: Jakarta Dukung Mini Lockdown, Riza: Kami Sebenarnya Sudah Laksanakan Arahan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berbincang dengan Direktur Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin usai mengecek penerapan protokol kesehatan di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (20/6/2020) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

"Sari semula 3,42 persen pada September 2019, menjadi 4,53 persen pada maret 2020," jelasnya.

Melihat kenaikan angka miskin ini, Riza mengaku akan memberikan jaminan dan perlindungan sosial kepada mereka. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhannya melalui program pemberian bantuan sosial.

"Pemprov DKI telah menggulirkan program perlindungan sosial di masa pandemi ini, seperti bansos dengan total penerima mencapai 2,46 juta kk, Bansos disalurkan bagi warga di sejumlah wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu," pungkasnya.

Load More