SuaraJakarta.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merilis 10 desa dan kelurahan di Jawa Barat paling tinggi risiko penularan virus corona. Parahnya, 8 di antaranya di Kota Depok.
Ridwan Kamil juga menyebutkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Termasuk dalam 5 daerah zona merah corona di Jawa Barat.
Kelima daerah yang masuk zona merah saat ini adalah Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
"Ada 5 zona merah yang harus diwaspadai termasuk Kota Bandung, ibu kota Jawa Barat," ungkapnya dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring, Senin (5/10/2020).
Dari 5.300 desa dan kelurahan di Jawa Barat, terdapat 10 desa yang masuk sebagai risiko tinggi terkait Covid-19.
Sebanyak 8 dari 10 desa risiko tinggi tersebut berada di Kota Depok.
"Oleh karena itu saya mulai besok dan Rabu akan kembali ngantor di Depok untuk membantu penanganan Covid-19 di sana," ungkapnya.
Seluruh kecamatan di Kota Bandung menjadi berwarna merah sesuai data yang ditampilkan dalam laman Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung.
Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisis Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, kini di seluruh atau 30 kecamatan terdapat kasus aktif positif Covid-19.
Baca Juga: Waspada! Kota Bandung dan KBB Masuk Zona Merah Penyebaran Covid-19
"Kasus tersebar di semua kecamatan. Akan tetapi lebih penting penanganan berskala mikro di kelurahan dan rukun warga dengan mengaktifkan kampung tangguh yang sudah ada di 151 kelurahan," kata Ahyani.
Pada Juli 2020, tercatat 14 kecamatan di Kota Bandung sempat bebas dari kasus aktif Covid-19.
Saat itu, kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung sempat tersisa hanya 33 kasus.
Namun, kini kasus Covid-19 tersebar kembali di seluruh kecamatan. Data per 13 September 2020, ada 210 kasus positif aktif Covid-19 di Kota Bandung, bertambah 20 kasus dari hari sebelumnya.
Sejauh ini, sudah ada 978 kasus positif kumulatif dengan perincian 717 orang sembuh dan 51 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Ahyani menyebutkan kenaikan kasus itu memang terjadi karena pemeriksaan cukup masif dengan melacak orang tanpa gejala.
Dinkes Kota Bandung juga sejauh ini sudah melakukan tes usap sebanyak 22.928 pengetesan, atau 0,92 persen dari jumlah penduduk.
Untuk itu, Ahyani mengimbau masyarakat agar konsisten menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dengan tidak berkerumun.
Berita Terkait
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Berkas Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil Dilimpahkan ke Jaksa, Kapan Lisa Mariana Disidang?
-
Kasus Pencemaran Nama Baik, Berkas Perkara Selebgram Lisa Mariana Dilimpahkan ke Jaksa
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Akhir Pekan Makin Seru! 12 Link Dana Kaget Hari Ini Beredar, Langsung Cair Kalau Kamu Cepat
-
Benarkah SMAN 72 Jakarta Ditinggalkan Siswa Pasca Ledakan? Ini Fakta Mengejutkan dari Bang Doel
-
7 Mobil Bekas untuk Mobil Harian bagi Pengguna Berbudget di Bawah Rp70 Juta
-
8 Tips Cek Suara Mesin untuk Deteksi Kerusakan Saat Test Drive bagi Pencari Mobil Bekas
-
Aksi Bersih-bersih Barang Ilegal: Menteri Purbaya Tepis Tawaran Pajak dari Pedagang Thrifting