Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 06 Oktober 2020 | 18:44 WIB
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria saat berada di kawasan Ancol, Minggu (19/7/2020). (Suara.com/Fakhri Fuadi)

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan penempelan stiker isolasi mandiri di rumah pasien yang menjalani isolasi Covid-19 tidak menimbulkan masalah.

Dia meyakini lingkungannya dapat memberi dukungan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Riza menambahkan nantinya ada aturan khusus yang mengatur penempelan stiker untuk isolasi mandiri.

"Realisasinya masih dalam proses, tapi kalau bicara dampak, enggak ada masalah. Justru masyarakat harus tahu tempat tersebut sebagai tempat isolasi mandiri. Supaya masyarakat tahu, keluarga tahu, semua lingkungannya bisa mendukung," ujar Ariza saat ditemui di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (6/10/2020).

Baca Juga: Rumah Penderita Covid-19 Ditempel Stiker, Rekan: Buka Ruang Diskriminasi

Meski demikian, saat ini Pemprov DKI masih melakukan kajian lanjutan untuk rencana penempelan stiker di rumah warga yang menjalani isolasi mandiri.

Isolasi secara mandiri di DKI Jakarta kembali diperbolehkan untuk dilakukan di rumah setelah sebelumnya pernah dilarang dalam pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Isolasi mandiri di rumah diperbolehkan asal ada beberapa syarat yang dipenuhi. Seperti mendapat persetujuan warga sekitar dan tidak dilakukan di pemukiman padat penduduk.

Penempelan stiker isolasi mandiri juga sebelumnya telah disampaikan oleh Wagub DKI pada Sabtu (3/10/2020) lalu.

Riza mengatakan penempelan stiker isolasi mandiri bertujuan agar warga yang menjalani isolasi mandiri mendapatkan pelayanan yang lebih baik.

Baca Juga: Jawab Mahfud MD, Wagub DKI: Corona dan Pilkada Tak Ada Kaitannya

"Era keterbukaan saat ini, dengan identitas semakin jelas, maka pelayan pengobatan akan semakin baik pula," tegas Riza usai mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu.

Riza mengatakan dengan diketahui para pasien yang melakukan isolasi mandiri, lingkungan sekitar mereka dapat memahami serta memberikan bantuan dan dukungan bersama untuk mempercepat kesembuhan.

"Jangan sampai kalau ada yang sakit, kemudian menjadi stigma negatif. Justru jika diketahui, akan sangat mudah untuk memberikan pelayanan," kata Riza

Tuai Kontroversi

Penempelan stiker isolasi mandiri ini sendiri menuai kontroversi. Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta menentang rencana pemasangan stiker di rumah yang diizinkan pasien Covid-19 melakukan isolasi mandiri.

Pasalnya rencana ini memberikan dampak psikologis masyarakat.

Politisi Nasdem Jupiter menduga nantinya masyarakat malah tak mau melapor jika terjangkit corona. Sebab mereka tak mau jika rumahnya harus dipasangi stiker tanda isolasi mandiri.

"Saya kawatir justru masyarakat tidak akan melapor ke Gugus tugas Covid-19. Karena prosedur harus dengan pemasangan stiker dirmh untuk Prosedur isolasi mandiri," kata Jupiter saat dikonfirmasi, Jumat (2/10/2020).

Ia juga menyebut masyarakat malah akan merasa malu dan takut dengan dipasangnya stiker itu.

Akhirnya jika tak melapor, malah menghambat proses penanganan corona di Jakarta.

"Justru masyarakat tidak akan melapor ke Gugus Tugas Covid-19 karena takut dan malu," ujarnya.

Karena itu, ia menilai pemasangan stiker isolasi mandiri tak perlu sampai dilakukan.

Jupiter menyarankan agar pengawasan kesehatan dan protokol kesehatan secara ketat oleh petugas di lingkungan terhadap warga yang melakukan isolasi mandiri.

"Mending dilakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan kesehatannya sampai benar-benar pulih dan akan di bantu pemantauan oleh Gugus tugas di Tingkat RW/RT," tuturnya.

Load More