Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 07 Oktober 2020 | 05:45 WIB
Ilustrasi - Kemunculan buaya muara.

SuaraJakarta.id - Polisi mengungkap kronologi tewasnya seorang nelayan bernama Rustam (35) yang diterkam buaya muara. Saat ditemukan, jasad Rustam sudah tak utuh lagi.

Peristiwa nelayan diterkam buaya ini terjadi pada, Selasa (6/10/2020) sekira pukul 05.30 WIB.

Pada saat kejadian, korban tengah mencari ikan bersama bapak mertuanya.

Peristiwa ini terjadi Sungai Bungin, Desa Sungsang IV, Kawasan Taman Nasional Barbak Sembilang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Baca Juga: Nyaris Dilahap Buaya Sepanjang Tiga Meter, Tangan Kiri Amin Terluka Parah

Kapolsek Sungsang, Iptu Bambang Wiyono mengatakan, nelayan tersebut merupakan warga Desa Sri Menanti Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.

"Korban sedang mencari ikan bersama mertuanya bernama Gani (70)," ujarnya dilansir dari Antara, Rabu (7/10/2020).

Ilustrasi - Petugas BBKSDA mengevakuasi buaya muara. [ANTARA FOTO/Dedhez Anggara]

Bambang menjelaskan kronologi nasib nahas yang dialami nelayan Rustam.

Korban dan mertuanya saat itu, kata Bambang, berada di atas perahu ketek untuk mengangkat jaring ikan.

Tiba-tiba seekor buaya muara menyeruduk badan perahu hingga keduanya terjungkal ke sungai.

Baca Juga: Heboh, Warga Temukan Seekor Buaya Putih Melintas di Kali Brantas Kediri

Rustam yang lebih dulu terjatuh langsung ditarik buaya masuk ke dalam sungai.

Mertuanya berupaya menolong korban sembari memberi tahu rekan nelayan lain yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

Gani dapat diselamatkan oleh nelayan lain. Sedangkan Rustam hilang setelah serangan buaya.

Warga pun memberi tahu kejadian nahas itu kepada pihak terkait.

Tim pencarian terdiri dari polisi, TNI dibantu warga akhirnya berhasil menemukan tubuh nelayan malang itu pada pukul 17.15 WIB di dekat lokasi penerkaman.

"Kondisi korban tidak utuh," ungkap Bambang.

Ilustrasi - Petugas BBKSDA mengevakuasi buaya muara. [ANTARA FOTO/Dedhez Anggara]

Tim kemudian mengevakuasi dan menyerahkan jasad nelayan tersebut kepada pihak keluarga.

Bambang pun mengimbau agar warga lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai karena sudah sering terjadi serangan serupa mengingat sungai itu masih menjadi habitat buaya muara.

Load More