SuaraJakarta.id - Aksi penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan massa gabungan yang menamakan diri Aktivis Cipayung Plus di Kantor DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) sempat diwarnai insiden kecil.
Pihak kepolisian yang memakai baju preman, mengamankan salah satu peserta aksi dan membawa ke dalam mobil.
Penangkapan tersebut, menyebabkan situasi semakin memanas lantaran massa aksi tolak UU Ciptaker minta anggotanya itu dibebaskan.
Padahal, sebelumnya ketegangan massa aksi sudah mereda lantaran diajak berdiskusi oleh Ketua DPRD Tangsel Abdul Rasyid.
Baca Juga: Ribuan Buruh Merangsek Demo UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Cilegon
Abdul Rasyid sempat berorasi di atas mobil komando.
Dia juga sempat bersitegang dengan salah satu aktivis GMNI lantaran tidak terima hanya ketua organisasi yang diizinkan masuk ke dalam gedung DPRD Tangsel untuk berdiskusi.
Mereka, meminta semua massa aksi masuk ke dalam untuk berdiskusi dan mendapatkan solusi dari ketua DPRD Tangsel.
Akhirnya, permintaan tersebut dilabulkan dan peserta aksi masuk dan duduk bersama di halaman kantor DPRD Tangsel.
Sedangkan satu peserta aksi yang ditangkap, kemudian dilepaskan kembali lantaran menyulut emosi para massa aksi.
Baca Juga: Geruduk DPRD Tangsel, Massa Sebut Pengesahan UU Cipta Kerja Dibantu Jin
Dibantu Jin
Sebelumnya, salah satu oratur menyebut, pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja yang dirasa sangat cepat itu, dianalogikan seperti cerita pembuatan Candi Prambanan yang dibuat hanya satu malam dibantu para jin.
"Pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja ini secara terburu-buru seperti bantuan dari jin. Sama seperti pembangunan Candi Prambanan," katanya di atas mobil komando, Kamis (8/10/2020).
Para massa aksi demo itu gabungan dari sejumlah organisasi pergerakan. Yakni, PMII, HMI, KAMMI, IMM, GMNI, SEMMI, dan Hikmah Budhi.
Terkini, aksi massa tersebut dihadang oleh sejumlah aparat petugas dari polisi, TNI dan Satpol-PP.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Host Debat Pilkada Tangsel Kena Catcalling, Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon: Saya Gak Suka Anda Panggil Saya Baby!
-
Duaar..! Peluru Nyasar di Tangsel, Nyelonong ke Rumah Warga hingga Dikira Lampu Meledak
-
MK Ubah UU Cipta Kerja: Apa Kabar Gaji Karyawan?
-
Pertimbangan Efisiensi, Prabowo Bubarkan Satgas UU Cipta Kerja
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual