Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 08 Oktober 2020 | 18:50 WIB
Bentrokan di depan Istana Bogor (Suara.com/Andi)

SuaraJakarta.id - Mahasiswa yang tergabung dari kelompok Cipayung Bogor Raya, kembali melakukan aksi bakar ban di depan gerbang Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (8/10/2020).

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa itu merupakan bentuk penolakan atas pengesahan UU Cipta Kerja pada Senin (5/10/2020) lalu.

Dalam orasinya salah seorang mahasiswa Bogor, Hamzah mengatakan, aksi hujan-hujanan ini bentuk keprihatian mahasiswa kepada DPR RI.

Tidak hanya itu, bentuk yang dilakukan dalam aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law Cipta Kerja ini merupakan bentuk dukungan kepada orang tua masing-masing.

Baca Juga: Demo Tolak UU Ciptaker di DKI Rusuh, Transjakarta Hentikan Seluruh Layanan

"Kita di sini bisa berdiri bersama mengawal, kita berjuang sampai hujan-hujanan bentuk kita yang mendukung kepada orang tua kita yang bekerja," teriaknya dalam orasinya.

Ratusan mahasiswa dari kelompok Cipayung Bogor Raya melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Bogor, Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi]

Masih dalam orasinya, Hamzah menilai anggota dewan dan pemerintah lebih memilih untuk mendengar kelompok kecil yang diuntungkan oleh aturan ini.

"Padahal hak jutaan masyarakat dan pekerja saat ini terancam, jangan pernah menyerah, kita perjuangkan, sekali lagi hidup mahasiswa, hidup buruh, hidup tenaga kesehatan," teriaknya lagi.

Bentrok dengan Aparat

Kekinian, para pendemo tolak UU Cipta Kerja itu bentrok dengan aparat gabungan di depan Istana Bogor. Mereka enggan meninggalkan lokasi demo pada pukul 17.30 WIB.

Baca Juga: Unggah Video Anggota Batuk-Batuk, Akun IG Tim Prabu Diserbu Warganet

Saat itu, mahasiswa kembali berdiri dan menyuarakan revolusi sambil berjalan lima langkah menuju gerbang Istana Bogor.

Namun, anggota Polri-TNI menjaga dengan ketat agar mahasiswa tidak menuju ke depan gerbang Istana Bogor.

Sempat mereda, namun mahasiswa kembali melakukan perlawanan dengan kembali meneriaki revolusi sambil maju lima langkah.

Hal itu nampaknya membuat mahasiswa kesal karena tidak diperbolehkan menggelar aksi percis di depan gerbang Istana Bogor.

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga mengawal aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di depan Istana Bogor, Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi]

Aksi pelemparan botol dalam kemasan, sendal dan bambu juga tutut dilemparkan kepada anggota yang berjaga.

Pantauan di lokasi, bentrok mahasiswa dan aparat terjadi pada pukul 17.40 WIB. Ada beberapa mahasiswa yang terluka dan juga anggota.

Di lokasi juga tampak terlihat Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang baru datang pada pukul 18.00 WIB, melihat langsung demo penolakan UU Cipta Kerja tersebut.

Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi

Load More