SuaraJakarta.id - Belasan lampu lalu lintas atau traffic light di wilayah DKI Jakarta rusak berat dan tak dapat beroperasi pasca aksi tolak UU Cipta Kerja kemarin.
Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta mencatat traffic light yang rusak ada di 15 titik lokasi wilayah Ibu Kota.
Mayoritas kerusakan pada traffic light itu pada bagian Unit Housing dan Modul LED.
Ada juga yang mengalami kerusakan pada bagian mesin Controller seperti traffic light di Simpang Senen.
Baca Juga: 936 Pendemo UU Cipta Kerja di Jakarta Dibebaskan, 256 Orang Masih Ditahan
Hal itu disampaikan Kepala Satuan Pelaksana Operasional Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas (UP SPLL) Dishub DKI Jakarta, Hendry Sampurna.
"Sementara yang dapat kami identifikasi baru ada 15 lokasi traffic light mengalami kerusakan berat. Beberapa lokasi LED-nya sudah pecah tidak bisa dipakai lagi. Ada satu lokasi di Simpang Senen kontrolernya rusak tidak bisa difungsikan," ujar Hendry dilansir dari Beritajakarta.id, Jumat (9/10/2020).
Hendry menjelaskan, traffic light di empat lokasi berhasil diperbaiki sejak Kamis (8/10/2020) pukul 22.00 WIB sampai Jumat pagi ini pukul 06.00 WIB.
Keempat lokasi tersebut yaitu traffic light di Jalan Medan Merdeka Selatan tepatnya di Patung Kuda, kemudian simpang Sarinah, traffic light di Hotel Millenium, dan Jalan Budi Kemuliaan.
"Empat Lokasi itu kami upayakan segera ditindaklanjuti setelah terjadi aksi, supaya tidak terjadi gridlock di persimpangan. Sekarang, kami sedang lakukan perbaikan traffic light di Harmoni sampai Sawah Besar. Unitnya sedang kami siapkan di kantor untuk segera dipasang di lokasi," paparnya.
Baca Juga: Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja Kemarin Hasilkan Sampah Hampir 400 Ton
Hendry menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan penyisiran di titik terjadinya aksi massa kemarin untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya lokasi traffic light lainnya yang rusak.
Diketahui, aksi demonstrasi yang berujung ricuh di DKI Jakarta membuat sejumlah fasiltas hangus terbakar.
Massa yang menolak UU Cipta Kerja membakar fasilitas publik dan menyebabkan kerugian hingga Rp 25 miliar.
Berita Terkait
-
DPRD Minta Dishub Pantau Operasional Transjabodetabek PIK 2-Blok M: Kalau Sepi Bisa Dialihkan
-
Buru Jukir Liar, Dishub DKI Pasang Tujuh CCTV di Tanah Abang
-
Ribuan Buruh Geruduk Gedung DPR saat Peringatan May Day 2025
-
Siap-Siap Mudik, Jakarta Siapkan Ribuan Bus dan Posko Lebaran 2025, Catat Tanggal Pentingnya
-
Pepesan Kosong UU Cipta Kerja: PHK Merajalela, Cari Kerja Kian Susah!
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
3 HP Kamera Terbaik se-Dunia: Harga di Bawah Rp10 Juta, Performa Lebihi Spek Dewa
-
Terbukti! Viral Video Dedi Mulyadi Peringatkan Tambang Batu 3 Tahun Lalu, Kini Longsor Telan Korban
-
Pendidikan Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pernyataannya Sering Tuai Kontroversi: Terbaru, Pecat HRD!
-
9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
-
7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
Terkini
-
Waspadai Cacar Api pada Lansia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
-
Saldo DANA Kaget Langsung Cair, Ini Link Aktif dan Cara Ampuh Dapetinnya
-
5 Link Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Akhir Libur Panjang: Jangan Ketinggalan!
-
Ini 5 Rekomendasi Paylater Aman dan Mudah untuk Transaksi Sehari-hari
-
Bukan Cuma Kejutan, Ini Manfaat Saldo DANA Kaget Buat Akhir Pekan Kamu!