SuaraJakarta.id - Seorang pria ditangkap polisi lantaran kedapatan membawa ketapel saat terjaring razia jelang aksi menolak Undang-Undang Omnibus Law - Cipta Kerja di sekitar Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020) hari ini.
Pria yang ditangkap itu mengenakan kaos lengan panjang putih dengan corak hijau dan bertuliskan Front Pembela Islam (FPI).
"Tadi kami mengamankan seseorang dari daerah Banten setelah kita razia ternyata tasnya isinya ada ketapel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020).
Meski belum membeberkan identitasnya, Yusri memperkirakan jika pelaku yang membawa ketapel itu masih berusia di bawah umur. Setelah dilakukan penangkapan, remaja itu pun diangkut ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Bawa Ketapel saat Demo ke Istana, Pria Berkaos FPI Diciduk Polisi
"Kalau kami lihat masih di bawah umur ya. Nanti kita identifikasi dulu, yang bersangkutan pengakuannya datang dari Banten sama teman-temannya ke sini tujuannya untuk demo," ujarnya.
Polda Metro Jaya sebelumnya melakukan razia menjelang aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law - Cipta Kerja yang dilakukan kelompok FPI, Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Cs di Istana Negara.
Yusri menjelaskan bahwa razia dilakukan untuk mengantisipasi adanya kelompok penyusup yang hendak melakukan kerusuhan di tengah-tengah aksi.
Menurut Yusri, langkah antisipasi itu dilakukan berdasar pengalaman demo-demo sebelumnya.
"Dari pengalaman kemarin kita, untuk menghindari ada kelompok-kelompok perusuh yang memang niatnya mau melakukan kerusuhan," ucap Yusri.
Baca Juga: Polri Tahan 98 Orang dari 5.918 Pendemo, Berikut Data dan Lokasi Penahanan
Berkenaan dengan itu, Yusri juga mengingatkan kepada FPI Cs untuk tetap menjaga dan melindungi kelompoknya dari penyusup. Dia berharap jangan sampai aksi demonstrasi tersebut ditunggangi oleh pihak-pihak yang hendak melakukan kerusuhan.
"Kami mengimbau temen-temen demo ini jangan sampai tertunggangi. Silakan memprotect pengamanan kelompoknya sendiri jangan sampai ada penyusup-penyusup yang masuk yang memang akan menjadikan keributan. Kasihan masyarakat," pungkasnya.
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting
-
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model bagi Lingkungan Remaja