SuaraJakarta.id - Jerit tangis 50 pelajar pecah usai mereka menjalani penyuluhan selama satu hari di Mapolres Metro Bekasi Kota. Mereka diamankan ketika hendak ikut Aksi 1310 terkait penolakan UU Cipta Kerja pada, Selasa (13/10/2020) kemarin.
Para pelajar tersebut terjaring operasi penyekatan yang dilakukan oleh gabungan personel aparat kepolisian, TNI dan Pemerintah Daerah.
"Sejak siang kemarin mereka kami amankan di dua Polsek yaitu, Medan Satria dan Bekasi Utara," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Wijonarko, Rabu (14/10/2020) kepada wartawan.
Selanjutnya, Wijonarko memerintahkan anggota atau petugas agar puluhan pelajar yang terjaring operasi penyekatan massa aksi disatukan ke Polres Metro Bekasi.
Sejak semalam, mereka mendapatkan penyuluhan oleh aparat.
"Kita bagi-bagi mereka sarung, baju koko dan peci. Kemudian juga mereka kita ajak untuk salat berjamaah," ujarnya.
Ia menjelaskan, seluruh pelajar awalnya mengelak saat dimintai keterangan oleh petugas soal aktivitas mereka bergerombol. Saat ditangkap, kepada petugas pelajar mengaku ingin ke Stasiun Jatinegara.
"Kan kami tangkap mereka di Stasiun Bekasi, di sana mereka ngakunya mau ke Jatinegara, mau beli ikan cupang katanya. Namun, akhirnya mereka mengaku mau ikut dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja," jelas Wijonarko.
Karenanya, Wijonarko memerintahkan kepada anggotanya untuk memanggil masing-masing orang tua mereka.
Baca Juga: Ratusan Pelajar Demo Diamankan Polisi, Ada yang Bawa Ketapel hingga Golok
Tujuannya sekaligus untuk mengingatkan kepada orang tua agar dapat terus memantau aktivitas anaknya yang masih tercatat sebagai pelajar.
"Hari ini makanya kita hadirkan orang tua masing-masing. Tadi juga saya sampaikan kepada orang tua jika anaknya ini ingin ikut dalam aksi di Jakarta, mereka kami berikan waktu untuk meminta maaf kepada orang tuanya," tutur Wijonarko.
Dari peristiwa ini, Wijonarko akan mengevaluasi agar tidak lagi ada pelajar tingkat SMP/SMA sederajat ikut turun dalam aksi demonstrasi.
Salah satunya yaitu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan di tingkat daerah.
"Kami akan koordinasi dengan Disdik, nanti Disdik kami minta untuk mengeluarkan surat resmi kepada masing-masing sekolah menyikapi dengan kondisi saat ini dan seterusnya," tegas Wijonarko.
Sementara itu, pelajar berinisal AR (17) mengatakan bahwa dirinya hendak menuju Aksi 1310 lantaran ada banyak seruan di media sosial.
Berita Terkait
-
Update Syarat dan Biaya Pengajuan Visa E30, WNA Makin Mudah Masuk Indonesia?
-
Cara Lapor Pelanggaran SPMB kota Bekasi, Bisa Laporkan Rekayasa Zonasi
-
4 Calming Toner Atasi Jerawat dan Redness dengan Harga Pelajar, Rp40 Ribuan
-
Hempaskan Kulit Kusam! 4 Toner Niacinamide dengan Harga Pelajar Rp30 Ribuan
-
APBN untuk Sekolah Kedinasan: Ketika 13 Ribu Anak Jadi Anak Emas Negara
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Brio, Ini 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
- Siapa Brandon Scheunemann? Bek Timnas Indonesia U-23 Berdarah Jerman yang Fasih Bahasa Jawa
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Nissan 3 Baris Mulai Rp50 Jutaan, Pas untuk Keluarga
Pilihan
-
Krisis Air Ancam Ketahanan Pangan 2050, 10 Miliar Penduduk Dunia Bakal Kerepotan!
-
Mentan Amran Sebut Ada Peluang Emas Ekspor CPO RI ke AS usai Kesepakatan Tarif
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia
-
BREAKING NEWS! Drawing Tuntas, Timnas Indonesia Hadapi Dua Negara Ini
Terkini
-
Kasus Ijazah Jokowi Naik Penyidikan, Petinggi Projo Dipanggil Polisi
-
Rahasia Diet Keto yang Diklaim Ampuh Turunkan Kolesterol: Benarkah Aman untuk Jantung?
-
Wow! Aplikasi Pengganti WhatsApp Bisa Chat Tanpa Internet, Ini Teknologinya
-
Bengkel Motor di Ciputat Tangsel Kebakaran, Diduga Dipicu 'Puntung Rokok'
-
Identitas Mayat Pria Tanpa Identitas di Bintaro Office Park Terungkap, Polisi Temukan Benda Tajam