Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 14 Oktober 2020 | 18:14 WIB
Demo mahasiswa di Jalan Padjajaran Bogor (Suara.com/Andi)

SuaraJakarta.id - Mahasiswa blikir Jalan Padjajaran Bogor, Rabu (14/10/2020). Mereka demo tolak UU Cipta Kerja.

Mereka yang berdemo dari Keluarga Mahasiswa Bogor, bergeser ke POS 1A Polresta Bogor Kota atau pintu masuk menuju Terminal Baranangsiang.

Bahkan, pada pukul 17.00 WIB massa aksi melakukan blokade Jalan Raya Padjajaran menuju Jalur Sistem Satu Arah (SSA) Istana Bogor, Jawa Barat.

Mereka juga melakukan aksi pembakaran ban yang dilakukan ditengah jalan Padjajaran Bogor.

Baca Juga: Diciduk Polisi Gegara Ikut Demo, Pelajar Sujud ke Orangtua Usai Dipulangkan

Pantauan SuaraJakarta.id di lokasi, petugas Polri-TNI juga mengalihkan jalur lalu lintas ke arah jalur Tol menuju Jakarta.

Karena Jalan Raya Padjajaran Bogor saat ini di blokade massa aksi, akibatnya tidak bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun empat.

Sehingga, mengakibatkan Jalan Raya Padjajaran Bogor mengalami kemacetan yang cukup panjang.

Pada aksi itu, mahasiswa bergantian satu persatu melakukan orasi di Jalan Raya Padjajaran Bogor.

Merekapun terus melakukan orasi penolakan UU Cipta Kerja yang sudah disahkan pada (5/10/2020) lalu.

Baca Juga: Ribuan Buruh Serang Geruduk Bupati Serang, Semangat saat 'Iwan Fals' Muncul

Bahkan, mereka juga mengancam akan tetap melakukan blokade Jalan Raya Padjajaran jika memang pemerintah tidak mengabulkan pencabutan UU Cipta Kerja.

Mereka (Mahasiswa) terlihat membawa berbagai spanduk dengan berbagai tulisan.

Beberapa tulisan itu di antaranya, 'Cabut Omnibus Law rakyat tergusur Puan kayak rakyat Corona'.

'Bahaya terbaik untuk massa depan adalah ketidakpedulian'.

'Ada yang tidak mau mendengar, tapi mengaku mewakili DPR RI'

'#Gagalkan Omnibus Law #Mosi tidak percaya'

Bahkan, salah satu mahasiswa membawa poster dengan wajah Ketua DPR RI, Puan Maharani yang diberi tanduk, mata dan background berapi.

Pada poster berwajah Puan Maharani itu juga tertulis 'Jari saya lebih panas dari mulut tetangga!'.

Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi

Load More