Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 15 Oktober 2020 | 07:25 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. (Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi)

SuaraJakarta.id - Rencana pemberian vaksin Covid-19 kepada warga Kota Bogor terus dimatangkan Pemerintah Kota Bogor.

Tercatat ada sekitar 200 ribu vaksin Covid-19 yang akan diberikan pemerintah pusat kepada Kota Bogor pada November 2020.

Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya.

"Angkanya kurang lebih 20 persen dari jumlah penduduk di Kota Bogor yang akan kita siapkan untuk menerima vaksin pertama," ujar Bima, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga: Ada 6 Lembaga yang Sedang Kembangkan Vaksin Covid-19 di Indonesia

Penelitian vaksin Covid-19 di China. [Douglas Magno/AFP]

Bima Arya menjelaskan ada tiga penerima yang mendapat prioritas pemberian vaksin Covid-19 di Kota Bogor.

Antara lain tenaga kesehatan, pelayan publik, dan orang beresiko tinggi terpapar Covid-19.

"Data ini (penerima vaksin) akan kami sampaikan kepada bapak Presiden melalui Pak Gubernur Jawa Barat. Untuk selanjutnya secara teknis akan dimatangkan bagaimana rundown pemberian vaksin yang mungkin akan diberikan bulan November,” katanya dikutip dari Ayo Bogor—jaringan Suara.com.

Sebelumnya, saat kunjungan kerja ke Kota Bogor, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa ada dua jenis vaksin Covid-19 yang nantinya akan digunakan di Indonesia.

Pertama, vaksin yang diimpor 100 persen dari luar negeri dan vaksin yang sedang berproses uji klinis oleh Biofarma di Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Lembaga Eijkman: Vaksin Covid-19 Merah Putih Mulai Diuji November 2020

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan tanda suntik vaksin di puskesmas Garuda, kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/8/2020).[ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

"Yang diimpor langsung menurut pemerintah pusat akan datang di bulan depan, fokus untuk tenaga kesehatan. Kalau yang diproduksi dalam negeri sedang dalam proses tes ketiga, seperti yang saya lakukan (jadi relawan vaksin). Baru Desember nanti keputusan berhasil atau tidaknya," jelasnya, Rabu (7/10/2020).

"Kalau hasil darah saya meningkat antibodi, maka berhasil. Maka Januari sudah bisa diproduksi. Dan nanti manajemennya sambil produksi, sambil memberi vaksin. Jadi sudah bisa disuntikan untuk pihak-pihak tertentu di bulan Januari sampai akhir tahun 2021," Ridwan Kamil menambahkan.

Load More