Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 15 Oktober 2020 | 10:12 WIB
[Suara.com/Ema Rohimah]

SuaraJakarta.id - Bisa terjadi revolusi jika Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia saat ramai-ramai demo penolakan UU Cipta Kerja. Momentum ini dinilai tepat.

Hal itu dikatakan Pengamat Politik Tony Rosyid.

sebab saat ini rakyat dari berbagai elemen sedang bersatu menolak UU Omnibus Law atau UU Cipta Kerja.

Gelombang perlawanan rakyat atas lahirnya undang-undang baru itu dan Habib Rizieq Shihab pulang dinilai bisa menguatkan penolakan rakyat pada Omnibus Law.

Baca Juga: Tolak UU Cipta Kerja, Buruh GBJ akan Longmarch Geruduk Istana Hari Ini

Tony meakini rencana kepulangan HRS kali ini pasti sudah dikalkulasi. Momentumnya pas saat rakyat sedang bersama tolak Omnibus law.

Halte Transjakarta Bundaran HI terbakar, Jakarta, Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Tony mengatakan, saat ini situasinya kekecewaan rakyat berada pada titik paling puncak. Perlawanan rakyat ini beda dengan momen saat penolakan hasil Pilpres, dan sejumlah RUU kontroversial lainnya.

“Jika demo KPU hanya melibatkan pendukung Prabowo, UU KPK dan Minerba melibatkan mahasiswa, UU Corona melibatkan elit intelektual, RUU HIP melibatkan MUI, ormas dan umat Islam, maka UU Omnibus Law Cipta Kerja ini telah menyedot perhatian dan emosi seluruh elemen bangsa. Mulai pelajar, mahasiswa, buruh, kaum akademisi dan umat Islam,” katanya dalam keterangannya.

Kabar kepulangan pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab ke Indonesia jadi perhatian dalam dua hari terakhir ini. Simpatisan FPI menyambut takbir rencana tersebut.

Gabib Rizieq Shihab saat ditemui politikus Gerindra Andre Rosiandre di Arab Saudi. (Dok: Tim Media Andre Rosiade).

Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengatakan Habib Rizieq belum diperbolehkan pulang ke Tanah Air.

Baca Juga: Profil Marissa Haque Terlengkap

Sebab, kata dia, visa kunjungan pria yang acap mengenakan sorban putih itu sudah habis dan statusnya kini sebagai mukhalif atau pelanggar undang-undang.

Load More