Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Bagaskara Isdiansyah
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 08:40 WIB
Ilustrasi demo tolak UU Cipta Kerja. (Antara)

SuaraJakarta.id - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali akan menggelar aksi demonstrasi menolak UU Omnibus Cipta Kerja. Tak tanggung-tanggung 6.000 mahasiswa akan turun mengepung Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020) ini.

Pendemo meminta agar UU Omnibus Law Cipta Kerja dibatalkan. Salah satu caranya dengan terus mendesak Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).

"Estimasi akan turun sekitar 6.000 orang, baru datang dari wilayah Kalimantan dan Sulawesi, tuntutannya masih sama dengan kemarin, kami tetap desak presiden untuk mengeluarkan Perppu," kata Anggota Aliansi BEM SI, Andi Khiyar kepada Suara.com, Kamis (16/10).

Andi mengatakan, saat ini hati masyarakat sedang sakit.

Baca Juga: Hari Ini Ribuan BEM SI Serbu Istana Merdeka Jakarta, Cek Jalan yang Ditutup

Ilustrasi demo mahasiswa. [Suara.com/Satria Kurnia]

Buruh telah dinilainya telah menjadi korban dari oligarki kekuasaan.

"Pendidikan, perekonomian, kesehatan dan segala aspek kehidupan dikebiri, maka sampaikanlah ke seluruh pelosok negeri, bahwa demokrasi kita telah mati," ujarnya.

Adapun aksi demonstrasi ini rencananya akan digelar siang ini pukul 13.00 WIB usai menjalankan ibadah salat Jumat.

Andi meminta seluruh massa aksi untuk membekali diri dengan masker, face shield, hand sanitizer, dan obat-obatan pribadi mengingat demonstrasi akan dilakukan saat pandemi covid-19.

Sebelumnya, gelombang penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja telah terjadi pada tiga hari sejak disahkan pada 6-8 Oktober 2020.

Baca Juga: Giliran BEM SI Demo Jokowi Hari Ini Sampaikan Mosi Tak Percaya Pemerintah

Dalam puncak aksinya, mahasiswa mencoba menggeruduk Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat untuk mendesak Jokowi mengeluarkan Perppu untuk membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja, namun digagalkan tindakan represif aparat kepolisian.

Berbagai elemen masyarakat sipil mulai dari pelajar, mahasiswa, masyarakat adat, kelas pekerja, para guru, hingga tokoh agama juga secara tegas menyatakan sikap menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Suasana di sekitar Istana Negara jelang aksi demo buruh, Kamis (15/10/2020). (Suara.com/Bagaskara)

Rekayasa Lalin

Akses jalan menuju Istana Merdeka, Jakarta Pusat, ditutup sejak Kamis malam, guna mengantisipasi aksi penolakan UU Cipta Kerja.

"Penutupan mulai pukul 23.00 WIB," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo.

Sambodo menyebutkan petugas kepolisian menutup Jalan Medan Medan Barat, Harmoni, Veteran 3, dan belokan Gambir mengarah Istana.

Petugas juga menyiapkan pengalihan beberapa arus kendaraan untuk menghindari kepadatan lalu lintas.

"Ini situasional mengikuti kondisi di lapangan," ujar Sambodo.

Adapun rute pengalihan arus lalu lintas yang disiapkan Ditlantas Polda Metro Jaya di kawasan sekitar Istana Merdeka, di antaranya:

  • Arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan menuju ke Jalan Veteran III diluruskan ke traffic light Harmoni.
  • Arus lalu lintas dari Jalan Merdeka Timur yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan ke Jalan Perwira.
  • Arus lalu lintas dari Jalan Ridwan Rais yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur.
  • Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin yang akan menuju ke Patung Kuda Arjuna Wiwaha dibelokkan ke kiri atau ke kanan Jalan Kebon Sirih.
  • Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok ke kiri ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin dan arus lalu lintas dari Jalan Fachrudin yang akan belok ke kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Abdul Muis.
  • Arus lalu lintas dari Jalan Tanah Abang II yang akan lurus ke Jalan Museum dibelokkan ke kiri maupun ke kanan, arus lalu lintas dari Jalan Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Abdul Muis dan arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit.
  • Arus lalu lintas dari Jalan Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jalan Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jalan Juanda dan arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan belok kiri ke Jalan Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan Jalan Gajah Mada.

Load More