SuaraJakarta.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diusulkan jadi pahlawan nasional. Usulan itu dilayangkan karena Megawati pernah melawan penindasan.
Sehingga Presiden perempuan pertama RI itu pun dianggap layak diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Megawati diklaim berani melawan rezim tiran Soeharto pada era otoritarian Orde Baru.
Saat itu Megawati menentang Soeharto yang mencongkelnya dari kursi Ketua Umum PDI.
Kala itu, Orde Baru tidak menyukai Megawati yang terpilih secara demokratis sebagai Ketua PDI.
Rezim Soeharto secara sepihak hanya mengakui Suryadi sebagai Ketua PDI.
Usulan itu dilontarkan Dewan Pimpinan Pusat Jam’iyah Batak Muslim Indonesia atau JBMI.
Bukan cuma Megawati, tokoh Batak Muslim Tuan Syekh Ibrahim Sitompul pun dianggap layak menjadi Pahlawan Nasional.
"Sedangkan Tuan Syekh Ibrahim Sitompul juga berani dan gigih berjuang melawan BElanda. Dia melawan kolonial karena dilarang itu serta dalam pemilihan kepala nagari," kata Ketua Umum DPP JBMI Albiner Sitompul dalam pernyataan kepada media massa, Selasa (20/10/2020).
Usulan itu akan disampaikan kepada Kementerian Sosial Ri hari Selasa ini, untuk dipertimbangkan. Dia berharap, usulan itu bisa diterima oleh pemerintah dalam rangka menyambut Hari Pahlawan 10 November 2020.
Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Dia adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004.
Baca Juga: Doa-doa Sahabat untuk Hamzah Haz: Rumor Meninggal Sama Sekali Tak Benar
Megawati menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Sidang Istimewa MPR ini diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar.
Megawati dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999–2001, ia menjabat Wakil Presiden pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999.
Berita Terkait
-
Lampu Hijau untuk Skuad Baru Megawati: Kemenkum Sahkan DPP PDIP yang Baru
-
Analis Bongkar Alasan Prabowo Copot Budi Gunawan: Imbas 'Agustus Kelam', Loyalitas Ganda Disorot
-
Publik Tantang PDIP Tiru NasDem Pecat Sahroni dan Nafa Urbach: Kapan Deddy Sitorus?
-
Sinyal Keras dari Istana: Prabowo Sebut Ada Gejala Makar, Perintahkan Aparat Tindak Tegas
-
Gaji Fantastis Megawati Hangestri di Turki dan Penantian Laga Debut 29 Agustus 2025
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini : Jurus Ampuh Kumpulkan Cuan Online Tanpa Ribet
-
DANA Kaget Hari Ini, Solusi Praktis Biaya Tambahan Untuk Beli Sembako
-
15 Bangunan Liar di Jalur Kereta Rangkasbitung Dibongkar
-
Ondel-Ondel Hingga Monas Jadi Motif Batik Khas Jakarta, Kok Bisa?
-
Kepadatan Penduduk Penyumbang Peningkatan Suhu di Kota?