Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 17:05 WIB
Kendaraan melintas di dekat tiang monorel di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (16/8).

SuaraJakarta.id - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Komisi A, Lukmanul Hakim mengatakan, pemilik proyek harus bertanggung jawab terkait sejumlah tiang monorel mangkrak. Terutama di Jalan HR Rasuna Said.

Dia mengaku sepakat jika tiang bekas monorel yang terbengkalai memang harus dibongkar. Terlebih tiangnya berada di pusat kota DKI Jakarta.

Namun, tegasnya, Pemprov DKI Jakarta juga harus mengetahui terlebih dahulu permasalahannya.

"Harus dicek dulu sama Pemprov, ini (proyek) punya siapa, tapi setahu saya itu bukan aset Pemprov, intinya kalau pemilik proyek tidak bertanggung jawab, ya bongkar, tapi biayanya jangan dari Pemprov," ujar Hakim.

Baca Juga: Pemprov DKI Kembali Berlakukan PSBB Transisi Pada 26 Oktober Mendatang

Pembongkaran tiang-tiang yang sudah mangkrak sekitar 16 tahun tersebut, menurut Hakim, adalah untuk menjaga estetika kota karena saat ini terkesan mengganggu pemandangan dan kenyamanan berkendara terutama di Jalan HR Rasuna Said.

"Tidak enak dilihat, tidak bagus, masa ada tiang bekas seperti itu di tengah jalan, di situ juga ada jalur LRT Jabodebek," ujar Hakim.

Kendati demikian, Hakim menyebut ada solusi lain selain pembongkaran yakni dijadikan lokasi pemajangan iklan seperti sekitar dua tahun lalu tiang pancang Monorel yang berada di kawasan Senayan yakni di Jalan Asia Afrika dan Jalan Pemuda.

"Waktu itu sempat dijadikan media promosi Asian Games," katanya.

Namun, lanjutnya, kurang bagus jika diterapkan di Jalan Rasuna Said karena jalannya sudah ada LRT sehingga sempit.

Baca Juga: Kadernya di DPRD Diduga Palsukan Gelar Sarjana, Begini Respon PKB

Hakim juga mengingatkan agar jangan sampai Pemprov DKI Jakarta justru mengganti rugi terkait proyek mangkrak tersebut

"Ya kalau mau dicabut koordinasi dulu sama pusat, sama pengembang yang buat itu (monorel), jangan main bongkar terus cabut malah ganti rugi, nanti jadi masalah baru," ucapnya.

Mangkraknya proyek monorel pada tahun 2004 masih menyisakan tiang pancang di beberapa lokasi.

Tiang-tiang tersebut sekarang tidak terpakai seperti di Jalan HR Rasuna Said meskipun ada proyek pembangunan LRT Jabodebek. [Antara]

Load More