Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 26 Oktober 2020 | 14:34 WIB
Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati (Suara.com/Wivy)

SuaraJakarta.id - Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadukusumo melapor polisi karena merasa dilecehkan dengan sebutan "coblos udel". Saraswati mengalami pelecehan seksual.

Saraswati merasa diserang menggunakan foto saat dirinya tengah melakukan pengambilan foto mothernity dengan kondisi perut buncit hamil dengan pusar terlihat.

Foto itu, diviralkan oleh akun Facebook bernama Bang Djoel ke grup Tangsel Rumah dan Kota Kita.

Dalam postingan tersebut disertai dengan tulisan yang menyasar ke pelecehan secara fisik.

Baca Juga: Jadi Korban Pelecehan Lagi, Rahayu Saraswati: Saya Tegas Melawan!

'Yang mau coblos udelnya silahkan... Udel dah diumbar.. pantaskah jadi panutan apalagi pemimpin tangsel??'

Saraswati menilai itu pelecehan seksual.

"Intinya bahwa, pelecehan seksual tidak bisa ditorelir dan kami sedang mempertimbangkan langkah hukum, kemungkinan besar akan dilaporkan (ke polisi)," kata Saras saat menghadiri deklarasi dukungan barisan relawan Jokowi di Ciputat, Senin (26/10/2020).

Keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu menerangkan, foto hamilnya itu diambil dari unggahan di akun Instagram miliknya.

Foto tersebut, merupakan foto mothernity saat dirinya hamil anak pertama.

Baca Juga: Usai 'Paha Mulus', Kini Rahayu Saraswati Diserang 'Coblos Udel'

"Itu foto lima tahun lalu hamil anak pertama saya. Kalau sekarang kan ini nggak lagi hamil dan buncit. Kalau dilihat dari cutting-nya diambil dari instagram. Kalau Facebook itu privat," ungkap Saras.

Hingga saat ini, Waketum Partai Gerindra itu belum dapat memastikan pengunggah postingan tersebut pendukung paslon nonor 2 atau 3.

"Tapi kemungkinan besar beliau salah satu pendukung dari paslon lain," pungkasnya.

Pelecahan seksual ini, merupakan kali kedua yang didapat Saras. Sebelumnya, dia sempat diserang dengan cuitan 'paha mulus' yang diunggah di akun twitter salah satu elit Partai Demokrat.

Meski begitu, Saras tidak akan membuat akun Instagramnya menjadi privat sehingga tetap bisa diakses publik.

"Ke depan, akun Instagram nggak bakal di-privat. Saya bukan salah satu pencitraan, saya gamau tutup-tutupi. Kalau memang misalkan ada sesuatu yang kurang berkehendak tergantung masyarakat. Saya apa adanya. Dan yang enggak kita izinkan dan torelir hanya segi pelecehan seksualnya saja," tutupnya.

Selain Saras, Calon Walikota nomor urut 3 Benyamin Davnie pun mendapat serangan yang menyasar ranah privasinya.

Benyamin, dilaporkan ke Bawaslu pada Senon (19/10/2020). Wakil Wali Kota Tangsel itu dilaporkan lantaran dianggap tidak mencantumkan data yang sesuai soal jumlah istrinya yang diduga memiliki dua istri.

Menanggapi hal itu, Benyamin tak menggap pusing soal laporan tersebut. Menurutnya, masyarakat Tangsel sudah paham soal kepemimpinan untuk Walikotanya 5 tahun ke depan.

"Saya nggak mau baper dan nyerang pribadi. Malu sama masyarakat Tangsel yang sudah melek politik. Mereka paham betul kualitas kepemimpinan. Banyakin istighfar aja saya mah lah," ungkap Ben.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More