Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 27 Oktober 2020 | 08:31 WIB
Logo BMKG.

SuaraJakarta.id - Kepala Bagian Humas BMKG, Taufan Maulana mengatakan, curah hujan akan meningkat di sejumlah daerah di Indonesia hingga 28 Oktober 2020.

Untuk itu, BMKG meminta masyarakat waspada potensi bencana alam, seperti banjir, banjir bandang, dan longsor dalam beberapa waktu ke depan.

Hal ini sekaligus diingatkan BMKG bahwa libur panjang yang dimulai Rabu (28/10/2020) besok bukan waktu yang tepat untuk bepergian.

Meningkatnya curah hujan harian di Indonesia dipicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan akibat fenomena Nino 3.4 (anomali suhu permukaan laut di Pasifik).

Baca Juga: Viral Video Detik-detik Pemotor Hanyut Terseret Banjir, Nekat!

"Peningkatan curah hujan tiga hari ke depan dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan banjir bandang," kata Taufan melalui pesan singkat dikutip dari Anadolu Agency, Senin (26/10/2020).

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem," lanjut dia.

Wilayah yang akan mengalami peningkatan curah hujan antara lain Aceh, Sumatra Utara, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Selain itu, peningkatan curah hujan juga akan terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Papua.

Sebelumnya, BMKG juga telah menerbitkan peringatan dini terkait dampak dari fenomena La Nina yang telah aktif di Pasifik Timur.

Baca Juga: Prediksi Cuaca BMKG, Jaksel Diguyur Hujan Disertai Petir Mulai Sore Nanti

Dampaknya, frekuensi dan curah hujan di Indonesia akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan, bahkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berdasarkan pemantauan BMKG, sejumlah bencana hidrometereologi telah terjadi di berbagai daerah akibat hujan.

Banjir bandang menerjang pemukiman warga di Cimahi, Jawa Barat pada Minggu sore dan berdampak terhadap 50 keluarga.

Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa dua kecamatan di Bekasi, yakni Tambun Utara dan Babelan terendam banjir pada Minggu dini hari dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 120 sentimeter.

Kepala Pusat Data, Humas dan Komunikasi Bencana BNPB Raditya Jati mengatakan ada 192 keluarga yang terdampak banjir di Bekasi.

Banjir terjadi akibat luapan Sungai Bekasi setelah hujan deras mengguyur wilayah Bogor.

Dia meminta pemerintah daerah dan masyarakat terus memantau peringatan dini dari BMKG untuk kepentingan mitigasi bencana, mengingat hujan masih berpotensi terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Load More