Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Bagaskara Isdiansyah
Selasa, 27 Oktober 2020 | 08:42 WIB
Ilustrasi begal tas.

SuaraJakarta.id - Polisi masih melakukan pengusutan terkait kasus begal yang dialami perwira Marinir, Kolonel Pangestu Widiatmoko, saat sedang asyik bersepeda.

Peristiwa pembegalan ini terjadi di kawasan Istana Negara. Atau tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2020) pagi.

"Masih kami selidiki," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (27/10/2020).

Di lain pihak, Kapolsek Metro Gambir, Kompol Kadek Budiyarta mengatakan, hingga kekinian korban belum melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke polisi.

Baca Juga: Kolonel Pangestu Roboh Dibegal Dekat Istana, Pelipis Robek, Kepala Memar

Namun begitu, menurutnya penyelidikan terkait kasus begal tetap terus dilakukan.

"Kami masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi di lapangan," ujar Kadek dikonfirmasi terpisah.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Marinir, Letkol Gugun Saiful Rachman mengatakan, aksi kejahatan yang dialami Kolonel Pangestu terjadi di kawasan ring satu Istana Negara, sekitar pukul 06.45 WIB.

Kata dia, korban saat itu sedang bersepeda dan hendak menuju markas Marinir di Kwitang.

"Benar (kejadiannya)," kata Gugun kepada wartawan, Senin.

Baca Juga: Polisi Bekuk Komplotan Begal di Duren Sawit, Senpi Isi Tiga Peluru Disita

Saat tiba di Gedung Kementerian Pertahanan, Kolonel Pangestu langsung dipepet oleh pelaku yang mengemudikan sepeda motor.

Saat itu, pelaku begal mencoba mengambil tas milik Kolonel Pangestu.

Sontak, korban langsung berupaya mengamankan tas miliknya yang hendak diambil oleh pelaku.

Akibatnya, Kolonel Pangestu terjatuh dan mengalami luka robek di pelipis kiri dan memar di kepala bagian belakang.

Tak lama berselang, sang pelaku begal langsung tancap gas ke arah Jalan Sudirman.

Sementara itu, Kolonel Pangestu langsung diselamatkan oleh Briptu Angga dan Security Pengamanan Dalam Monas.

Load More