Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Muhammad Yasir
Kamis, 29 Oktober 2020 | 14:41 WIB
Kolonel Pangestu dijambret. (Instagram/@cetul22)

SuaraJakarta.id - Bersepeda di kawasan Jakarta tampaknya masih belum aman. Pasalnya, sedang ramai aksi begal yang sasarannya adalah para pesepeda. Bahkan pelaku tampaknya tak pandang bulu saat beraksi.

Tak hanya mengincar warga sipil, seorang tentara berpangkat Kolonel pun menjadi korban keberingasan para pelaku begal.

Polda Metro Jaya pun mencatat sepanjang Oktober ini, ada lima kasus begal yang mengincar pesepeda sebagai korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan pihaknya telah menerima lebih dari tiga laporan terkait kasus begal pesepeda. Satu pelaku di antaranya pun telah berhasil ditangkap.

Baca Juga: Mengerikan! 7 Begal Sepeda Teror Jakarta Selama Oktober

"Yang melapor Oktober saja ada sekitar lima kasus. Ini kita dalami dan ada satu kasus yang sudah ditangkap," kata Yusri kepada wartawan, Kamis (29/10/2020).

Yusri meyakini bahwa aksi begal pesepeda yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya lebih dari laporan yang diterimanya. Sebab, berdasar keterangan satu pelaku yang diamankan saja mengaku telah melakukan aksi begal sebanyak tujuh kali.

"Kami masih dalami semuanya. Memang sedang marak kejadiannya," katanya.

Marinir Dibegal

Seorang perwira Marinir Kolonel Pangestu Widiatmoko sebelumnya menjadi salah satu korban begal pesepeda. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (26/10) pagi.

Baca Juga: Video Pelaku Begal Perwira Marinir Ditangkap dan Dipukuli, Ini Faktanya

Ketika itu, Pangestu saat tengah bersepeda di sekitar Gedung Kementerian Pertahanan dipepet oleh pelaku yang mengemudikan sepeda motor. Kemudian pelaku berupaya merampas tas miliknya. Nanum Pangestu berupa melawan hingga akhirnya terjatuh dan mengalami luka robek di pelipis kiri serta memar di kepala bagian belakang.

Tak lama berselang, sang pelaku begal langsung tancap gas ke arah Jalan Sudirman. Sementara itu, Kolonel Pangestu langsung diselamatkan oleh Briptu Angga dan Security Pengamanan Dalam Monas. Tak hanya mengalami luka-luka, sepeda yang dibawa Kolonel Pangestu juga rusak akibat terjatuh saat dijambret.

Jalan Medan Merdeka Barat yang menjadi lokasi ketika Kolonel Pangestu Widiatmoko terkena aksi begal.(Suara.com/Bagaskara)

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga bahwa pelaku begal terhadap Pangestu menggunakan dua sepeda motor. Dugaan tersebut muncul setelah penyidik memeriksa sejumlah kamera pengintai alias CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Petunjuk awal dari CCTV ada dua sepeda motor yang diduga pelaku," ujar Yusri.

Pria Bertato

Seorang pesepeda di Jakarta Barat, tepatnya di Jalan Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat juga menjadi korban begal pada Selasa (27/10/2020) pagi.

Korban begal itu diketahui bernama Hendra Gunawan (41). Pria yang memiliki tato di kedua tangannya itu mengalami luka ringan akibat terjatuh dari sepeda, setelah sempat saling tarik menarik dengan pelaku begal.

Hendra menceritakan, dia sempat berebut ponselnya yang dijambret oleh pelaku. Namun ponsel itu terlepas dari tangan keduanya, dan pelaku kabur begitu saja.

Video mengenai dirinya pada saat itu seketika menjadi viral di sosial media. Padahal Hendra sama sekali belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Pesepeda Hendra Gunawan (41) mengalami luka akibat saling tarik dengan begal yang akan menjambret ponselnya di Jalan Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (27/10/2020). (ANTARA News/HO-Polres Metro Jakarta Barat)

"Saya berterimakasih dan sangat apresiasi Satreskrik Polres Metro Jakarta Barat dan Unit Reskrim Polsek Kembangan. Walaupun saya belum melaporkan kejadian ini tapi sudah merespon cepat, sehingga hp saya ketemu," terang seperti dikutip dari Antara.

Tim Khusus

Belakangan, Polda Metro Jaya pun mengklaim telah membuat tim khusus guna menindak dan mengejar para pelaku begal yang menyasar pesepeda.

Tim khusus pemburu pelaku begal pesepeda itu dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.

"Polda Metro Jaya telah membentuk tim, Kapolda menyampaikan tim ini dibentuk di bawah pimpinan Dirreskrimum untuk mengungkap begal-begal yang ada," ujar Yusri.

Selain itu, para pesepeda juga diimbau untuk tetap waspada. Khususnya saat melintas di kawasan sepi.

"Kami mengimbau kepada para pesepeda tolong menjaga safety diri sendiri jangan bersepeda ditempat-tempat sepi itu pertama. Kedua jika bersepeda jangan sendiri kalau bisa berkelompok untuk menghilangkan rumus N + K atau niat dan kesempatan pelaku," pungkasnya.

Load More