Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Hadi Mulyono
Kamis, 29 Oktober 2020 | 15:02 WIB
Bidik layar para terduga pelaku pembakar Halte Sarinah yang diungkap dalam acara Mata Najwa. (Foto: bidik layar video)

SuaraJakarta.id - Siapa sosok yang membakar Halte Sarinah, Jakarta, saat berlangsungnya aksi massa menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Senin (8/10), kekinian mulai terang.

Sebelumnya, banyak pihak menuding para demonstran bertanggung jawab atas pembakaran halte tersebut.

Namun, tim Mata Najwa menginvestigasi dan menyusun kronologi perusakan dan pembakaran Halte Sarinah berdasarkan sumber visual CCTV dan sejumlah foto serta video unggahan publik.

Dalam temuan Najwa Shihab dan tim, pelaku pembakaran Halte TransJakarta Sarinah mulai ada di lokasi sejak 62 menit sebelum terbakarnya fasilitas publik ini.

Baca Juga: Detik per Detik, Begini Kronologi 62 Menit Operasi Pembakaran Halte Sarinah

Begini kronologi yang dirangkum Suara.com dari temuan Tim Mata Najwa.

Pukul 16.25 WIB, Gerombolan Pembakar Halte Mulai Datang

Sore sekitar pukul 16.25 WIB, empat orang datang bergerombol dari arah sunda. Mereka adalah bagian dari rombongan pelaku pembakaran Halte Sarinah.

Salah satu dari mereka kemudian berjalan ke tengah dan memotret situasi unjuk rasa. Mereka sudah dipastikan saling mengenal satu sama lain lantaran asyik bercakap.

Pukul 16.39 WIB - 16.40 WIB, Halte Sarinah Belum Terbakar

Baca Juga: Mata Najwa Ungkap Pembakar di Sarinah, Netizen: Polisi Kalah sama Jurnalis

Dalam video salah satu Kreator TikTok yang juga terekam dalam CCTV, Halte Sarinah pada menit tersebut masih belum dipenuhi kobaran api.

Memang benar terlihat asap mengepul di sekitar Halte Sarinah. Akan tetapi, sumber api bukan berasal dari pembakaran halte ini.

Pukul 16.41 WIB Pelaku Pembakaran Datang dari Arah Jalan Sunda

Pada menit tersebut, gerombolan lain datang dari arah Jalan Sunda. Namun, mereka tak langsung sigap bereaksi. Mereka terlebih dahulu berobservasi.

Adapun observasi yang dilakukan tidak lain mondar mandir dan memotret keadaan sekitar. Pelaku pembakaran bahkan terlihat mengetik di ponselnya, entah berkomunikasi dengan siapa.

Narasi TV mengungkap para pelaku pembakar Halte Sarinah Jakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja. Wajah-wajah terduga pelaku dipaparkan dalam sebuah video kronologis.(Narasi TV)

Pukul 16.45 WIB, Pelaku Mulai Mendekat ke Arah Halte

Sekitar pukul 16.45 WIB, pelaku mulai mendekat ke arah halte Sarinah. Namun, sebelumnya ia sempat berkomunikasi dengan kawannya di lapangan.

Saat berkomunikasi, pelaku menunjuk kobaran api. Pelaku kemudian maju beberapa langkah untuk mengambil traffic cone.

Traffic Cone tersebut digunakannya untuk membawa bara api menyala. Namun percobaan pertamanya gagal lantaran api mudah padam. Oleh sebab itu, ia lalu menyulut api dengan kardus.

Pukul 16.52 WIB, Pelaku Membawa Bara Api ke Halte Sarinah

Setelah sekian menit berusaha menyalurkan api, pelaku kemudian membawa bara apinya menuju halte. Pelaku memanfaatkan spanduk sebagai medianya.

Saat bertugas, ia meminta salah satu teman untuk membantunya membawa spanduk ke halte.

Terekam pula pelaku sempat kembali lagi ke sumber api, ia mengambil sebuah kardus lalu membakar bersama temannya.

Pukul 16.53 WIB, Terungkap Tujuan Pelaku Bukan Untuk Demonstrasi

Narasi TV mengungkap para pelaku pembakar Halte Sarinah Jakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja. Wajah-wajah terduga pelaku dipaparkan dalam sebuah video kronologis.

Apabila mereka bagian dari massa aksi, tentu saja mereka akan terlihat satu visi. Namun, mereka agaknya punya rencana lain.

Pada menit tersebut, massa aksi kala itu berlari menuju Perempatan Sarinah menerobos barikade polisi. Namun, lain halnya dengan pelaku yang tetap santai mencari api.

Pelaku terbilang cukup lama di sekitar area bara api.

Narasi TV mengungkap para pelaku pembakar Halte Sarinah Jakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja. Wajah-wajah terduga pelaku dipaparkan dalam sebuah video kronologis.(Narasi TV)

Pukul 16.57 WIB - 17.00 WIB, Dibawa Oleh Pelaku Api yang Lebih Besar

Setelah sempat diam beberapa saat di dekat bara api, sekira  pukul 16.57 WIB pelaku terlihat membawa api yang lebih besar.

Pada pukul 16.59 WIB, ia kembali ke halte membawa sumber apinya. Namun, pada pukul 16.59, pelaku dengan gerombolan di awal sempat bertegur sapa.

Pada menit-menit tersebut, satu orang dari keempat orang dalam gerombolan kembali ke pertigaan. Salah satu dari mereka memotret keadaan lalu keempatnya bergerombol di pertigaan.

Setelah sempat maju dan dibubarkan polisi, mereka kemudian beranjak menuju arah Jalan Sunda.

Pukul 17.01 WIB, Pelaku Sempat Berbalik Badan

Menginjak pukul lima sore, pelaku pembakaran Halte Sarinah terlihat berbalik badan. 

Ia nampak mondar-mandir dan berhenti sejenak memegang ponselnya, sebelum kembali lagi ke halte.

Namun, sekira pukul 17.04 WIB ia nampak keluar dari halte untuk berbincang dengan seorang kawan sembari memantau barikade polisi dan mengambil bara api. Ia baru kembali pada 17.05 WIB.

Pukul 17.08 WIB - 17.15 WIB, Pelaku Membakar Halte Bagian Selatan

Dalam video yang beredar, sekitar menit tersebut pelaku terlihat membakar Halte Sarinah bagian Selatan.

Api pertama mulai berkobar pada jam 17.08 WIB. Kemudian titik api terpantau membesar pada pukul 17.12 WIB dan 17.15 WIB.

Pukul 17.18 WIB, Pelaku Sempat Menjauh dari Halte

Pada menit tersebut, pelaku sempat menepi dari Halte Sarinah.

Pelaku beranjak menuju pertigaan Jalan Sunda dan duduk di sana. Namun, tak berselang lama ia langsung membakar halte lagi.

Pukul 17.20 WIB -17.22 WIB, Sisi Utara Halte Sarinah Mulai Dirusak

Pada menit tersebut, sejumlah orang terpantau merusak Halte Sarinah. Momen ini yang kemudian viral lantaran berhasil diabadikan oleh salah satu fotografer media.

Pelaku pembakaran membawa sumber api dari sisi Selatan menuju sisi Utara. Setelahnya, api mulai membesar.

Sesaat kemudian, pelaku keluar dari halte dan duduk bersama kawan gerombolan lainnya.

Pukul 17.22 WIB dan Seterusnya, Pelaku Menyaksikan Halte Sarinah Terbakar

Sebelum ini, pada pukul 17.21 gerombolan lain datang menghampirinya. Salah satu dari empat orang dalam gerombolan membawa kardus untuk dibakar.

Setelah itu empat orang tidak beranjak kemana-mana. Mereka hanya duduk memantau dari pertigaan.

Load More