SuaraJakarta.id - Netizen mengkritik keras pengangkatan Kristia Budiyarto atau Kang Dede jadi komisaris BUMN PT Pelni. Bahkan era Jokowi saat ini dibandingkan dengan era Soeharto.
Netizen pun menilai zaman Soeharto yang nepotisme sekalipun lebih baik daripada era Jokowi.
Pengangkatan buzzer Jokowi sebagai komisaris BUMN itu menjadi keprihatinan dari akun @PartaiSocmed.
Akun ini membandingkan penunjukkan buzzer Jokowi di tubuh BUMN ini dengan praktik nepotisme di zaman Orde Baru.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sahkan Undang-Undang Cipta Kerja Versi 1.187 Halaman
Malah menurut akun ini, penempatan orang di jajaran komisaris BUMN pada zaman Pak Harto lebih beradab, menimbang kompetensi bukan asal tim sukses.
“Inna lillaahi.. RIP Meritokrasi. Zaman Soeharto dulu nepotisme memang merajalela tapi masih mempertimbangkan kapasitas dan kapabilitas yang diangkat. Zaman Jokowi ini nepotismenya benar-benar BRUTAL dan tanpa malu-malu,” tulis @PartaiSocmed.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengangkat eks Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin sebagai komisaris PT Pelni. Kang Dede atau Kristia Budiarto dikenal di jagat maya sebagai influencer Jokowi.
Dia didapuk menjadi komisaris independen PT Pelni per 2 November 2020.
Keputusan Menteri BUMN mengangkat buzzer Jokowi menjadi komisaris BUMN mengagetkan beberapa pihak lho. Belum lama ini, Menteri BUMN juga mengangkat tim sukses dan juga buzzer Jokowi, Ulin Yusron sebagai komisaris BUMN pariwisata, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC).
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Teken UU Omnibus Law Cipta Kerja
Penunjukan Kang Dede berdasarkan surat Kementerian BUMN Nomor: SK-354/MBU/11/2020.
Berita Terkait
-
Usai Ditemui Prabowo, PSI Berharap Megawati Bisa Bertemu dengan Jokowi dan SBY
-
Siapa Aufaa Luqman? Pemuda Solo Gugat Jokowi Karena Sulit Dapatkan Esemka
-
SBY Beri Nasihat Sebelum Tarif Trump Bikin IHSG Anjlok, Netizen Tunggu Petuah Jokowi
-
Mengingat Lagi Mobil Esemka yang Dipromosikan Jokowi, Warga Solo sampai Layangkan Gugatan
-
Kiai Said Aqil Bongkar Cawe-cawe Jokowi di Muktamar NU Lampung: Saya Kalah karena Tak Sekuat Gus Dur
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Gubernur Pramono Singgung Performa Inkonsisten Rizky Ridho di Persija: Di Timnas Mainnya Bagus
-
Halal Bihalal Berujung 'Sidang', Gubernur Pramono Tanya Biang Kerok Performa Persija Jeblok
-
Janji Tinggal Janji? Warga Kampung Bayam Gigit Jari, Kunci KSB dari Gubernur Pramono Cuma Simbolis!
-
Banten-Jakarta Berbagi Macet hingga Banjir, Andra Soni Cs Temui Pramono Anung di Balai Kota
-
Bank Mandiri Percepat Sinergi Bisnis dengan Kopra Supplier Financing: Arus Kas Makin Efisien