Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Yovanda Noni
Rabu, 04 November 2020 | 09:02 WIB
Air minum Aqua (ist)

SuaraJakarta.id - Diperkirakan ribuan botol Aqua dimusnahkan karena buntut boikot produk Prancis. Video pemusnahan itu viral di media sosial.

Video itu diunggah di laman facebook milik Muhammad Witdodo. Terlihat ratusan botol Aqya yang dibuang dan diinjak-injak oleh sejumlah orang.

Terlihat sejumlah orang terekam video tangah kompak membuang isi mineral produksi perusahaan Danone, yang diketahui bermarkas di Prancis.

Kejadian ini di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Baca Juga: Badai La Nina Bakal Lewati 2 Wilayah di Gunungkidul dan 4 Berita SuaraJogja

Suara dalam video juga menyebut jelas, bahwa aksi boikot itu dilakukan di Kutai Kartanegara. Sembari merekam, dia juga membacakan hadist yang tidak selesai.

“Pemusnahan produk-produk Prancis di Toko H. Cilik Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur @produk AQUA 450DUS,” tulisnya.

Viral! video yang merekam sejumlah orang tengah membuang-buang dan menginjak-injak produk Danone yang kantornya di Prancis. [Foto: Facebook Muhammad Witdodo]

Sebanyak 2500 orang merespon dan menyukai postingan itu. Namun, rata-rata komentar yang diunggah menyayangkan sikap tersebut, karena dinilai terlalu mubazir.

“Astagfirullah.. Kalau boleh saran, janganlah makanan dan minuman dibuang. Mubazir. Kalau boleh, produk yang sudah beredar ditarik lagi dan dibagikan ke orang yang membutuhkan dan selanjutnya diboikot. Bukankan Allah Swt membenci umatnya yang membuang-buang makanan,” tulis @Firmansyah Nirwana Sari

Ungkapan yang sama juga datang dari @Ari Putra.

Baca Juga: Viral Video Boikot Produk Prancis, Ratusan Dos Air Mineral Dibuang di Kukar

“Di video belum selesai membaca kalimat hadist, tapi video telah habis dan terpotong. Di sini saya melihat ya sengaja agar masyarakat rusuh. Janganlah ribut yang komen, janganlah difitnah karena video tidak selesai,” saran Ari.

Diketahui, Indonesia termasuk salah satu negara yang menyerukan boikot produk Prancis.

Di Indonesia sendiri lumayan banyak produk Prancis, bahkan beberapa di antaranya sering dikonsumsi.

“Semakin elu musnahkan, kemudian barangnya kosong ya mereka akan pesan lagi. Malah kalian tambah bikin dosa, di Indonesia masih banyak daerah yang kekurangan air, kenapa anggak lu sumbangin aja. Kan jadinya pahala,” sebut @Efraim Bungsu.

Jawaban Aqua

Salah satu produsen makanan asal Prancis, Danone lega pemerintah Jokowi tak boikot produk Prancis karena Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina umat Islam. Danone senang dan menyambut baik.

Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan keputusan tak boikot itu disampaikan Kementerian Perdagangan.

"Oleh karena itu, sebagaimana yang beredar di media, kami menyambut baik pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan dimana pemerintah telah mengambil langkah untuk tidak ikut serta memboikot produk-produk Prancis karena hal tersebut di luar dari konteks perdagangan," ujar Arif di Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Arif menuturkan, produk-produk perseroan seperti SGM dan AQUA, adalah produk-produk yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia oleh tenaga kerja Indonesia untuk konsumen Indonesia.

"SGM sudah hadir sejak 1965, AQUA juga hadir sejak 1973 di Indonesia dan telah menjadi kepercayaan banyak konsumen sampai sekarang," katanya.

Danone pun akan terus memaksimalkan usaha dalam membantu menyediakan produk bernutrisi untuk mendukung generasi masa depan. Serta menawarkan hidrasi sehat untuk memenuhi kebutuhan hidrasi keluarga Indonesia.

"Oleh karena itu kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia," ujar Arif.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Presiden Jokowi menilai bahwa kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan.

Indonesia pun mengecam keras kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban Jiwa.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak pemboikotan terhadap produk Prancis seiring Presiden Emmanuel Macron yang masih bersikeras tidak meminta maaf kepada umat Islam atas pelecehannya terhadap Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam (SAW).

MUI juga meminta Presiden Prancis segera menghentikan segala tindakan penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW, terlebih Komisi HAM PBB menyebut penghinaan terhadap Rasulullah bukanlah bentuk kebebasan berekspresi.

MUI juga mendukung sikap Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang telah memboikot produk-produk dari Prancis.

Load More