Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 04 November 2020 | 10:15 WIB
Ilustrasi perjudian.

Saiki aku pengen nulung (menolong) masyarakat. Agar dosaku sedikit terkurangi. Agar sing gawe urip (Tuhan) iso ngampuni aku,” tutur suami dari Yeni Imelda Fiatun ini.

Ilustrasi judi togel. (Pixabay/Hermann)

Menangis Mendengar Takbiran

Langkah Pak Ko pensiun dari dunia preman dan bandar judi berawal dari pergolakan batin yang panjang.

Kali pertama hati Pak Ko tergugah ingin meninggalkan dunia hitam saat dirinya berada di dalam penjara.

Baca Juga: Dapat Hidayah, Bos Judi Besar di Indonesia Bertobat dan Mau Pergi Baitullah

"Selama di dunia hitam, saya sudah tiga kali masuk penjara. Pertama tahun 2006 (lima bulan), 2015 (enam bulan), dan 2019 (1 tahun 4 bulan)," tutur pria berusia 55 tahun ini.

"Setiap saya di penjara itu pasti pas hari raya (Idul Fitri). Saya menangis saat mendengar takbir. Saat di penjara di tahun 2019 itu, saya sudah membulatkan tekad untuk bertaubat," tegas Pak Ko.

Ilustrasi malam takbiran (Antara)

Dukungan Keluarga

Di samping muncul dari lubuk hatinya paling dalam untuk bertaubat, kisah Pak Ko yang kembali ke jalan yang benar juga banyak dipengaruhi anggota keluarganya.

Yeni, istri Pak Ko, mengaku bahagia melihat suaminya telah bertobat.

Baca Juga: Rampok Minimarket Tempatnya Bekerja di Bogor, Imron Kecanduan Judi Online

Sebagai seorang istri, Yeni berharap apa yang menjadi keinginan Pak Ko, yaitu ingin pergi berhaji dan umrah dapat terlaksana dengan baik.

"Keputusan ini di luar dugaan saya sebagai istri. Saya juga selalu berdoa saat malam hari. Saat suami ingin hijrah, saya dan anggota keluarga juga diajak ngobrol sebanyak 4-5 kali," tuturnya.

Load More