Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 05 November 2020 | 12:09 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui massa demonstrasi yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) malam. [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dampak libur panjang terhadap penularan Covid-19 di ibu kota tak akan langsung terasa. Ia memprediksi dua pekan setelah libur berakhir, akan ada lonjakan kasus.

Menurut Anies, hal ini sudah pernah terjadi ketika libur panjang bulan Agustus lalu. Saat itu, muncul klaster Covid-19 karena banyak masyarakat yang pergi ke luar kota karena libur panjang.

"Dari pengalaman kemarin itu baru terasa dua minggu kemudian (dampak libur panjang). Jadi enggak langsung," ujar Anies di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2020).

Anies menyebut sejauh ini setelah 5 hari berjalan pascalibur panjang, belum terjadi kenaikan kasus corona yang signifikan. Namun ia berharap sampai dua pekan pun, tidak terjadi kemunculan klaster corona libur panjang.

Baca Juga: APBD DKI Merosot, Anies Tetap Cari Cara Untuk Bikin Jalur Sepeda

"Sejauh ini kita belum melihat ada perubahan apapun," katanya.

Selain itu, ia menyatakan sudah berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat RW. Dengan demikian, jika ada warga yang bepergian saat libur panjang 28 Oktober sampai 1 November lalu mengalami gejala, maka bisa langsung ditangani.

"Jadi dari sisi RT-RW gugus tugasnya antisipasi bila ada kasus tambahan. Puskesmas siap-siap bila ada kasus tambahan," pungkasnya.

Load More