Scroll untuk membaca artikel
Bimo Aria Fundrika | Fakhri Fuadi Muflih
Jum'at, 06 November 2020 | 21:28 WIB
Ilustrasi aktivitas pemakaman jenazah pasien Covid-19 TPU Pondok Ranggon. (Suara.com/Novian Ardiansyah)

SuaraJakarta.id - Kebutuhan lahan pemakaman terus meningkat seiring dengan berjalannya pandemi Covid-19. Hal ini membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menggelontorkan uang lebih untuk menambah kapasitas makam.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui kebutuhan makam semakin meningkat karena pasien Covid-19 yang wafat terus bertambah. Karena itu ia telah menganggarkan dana sebesar Rp 254 miliar untuk mengatasi masalah ini. 

"Untuk kegiatan pengadaan tanah RTH Makam sebesar Rp 254 miliar dapat dijelaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih membutuhkan lahan untuk pemakaman terkait pandemi Covid-19," ujar Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/11/2020).

Anies menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk melakukan pembebasan lahan.

Baca Juga: Telat Serahkan Dokumen APBD 2021, Anies Disebut Tak Bisa Kelola Uang Rakyat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama tim kesiapsiagaan banjir DKI Jakarta. [Ist]

Namun begitu, Anies tidak merinci  dana tersebut untuk pembebasan lahan di daerah mana saja. Salah satunya seperti yang ada di lokasi dekat Taman Pemakaman Umum (TPU) Rorotan.

"Atas tanah TPU di Rorotan saat ini sedang dalam proses pematangan lahan, sehingga belum siap digunakan untuk pemakaman," lanjut Anies. 

Selain TPU Rorotan, ada juga tanah yang dipersiapkan dekat  TPU Pegadungan. Namun lokasi itu belum bisa dijadikan makam khusus corona karena lahan itu merupakan hasil ruislag atau lahan pengganti antara pengembang dengan Pemprov DKI Jakarta tahun 1992. 

"Saat ini kondisi lahan belum siap pakai, dan perlu dilakukan kembali pengembalian batas. Saat ini sedang dilakukan koordinasi antara BPAD dan BPN terkait dengan pengembalian batas tersebut," pungkasnya.

Baca Juga: Wagub DKI Jelaskan Strategi Anies Bisa Tangani Banjir dalam Waktu Enam Jam

Load More