Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 07 November 2020 | 16:30 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD (Dok. Kemenko Polhukam)

SuaraJakarta.id - Pengamat politik Rocky Gerung menilai ada yang tak stabil dalam jiwa Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Penilaian ini terkait pernyataan Mahfud yang menyebut Habib Rizieq Shihab bukan orang suci.

Pernyataan itu dilontarkan Mahfud merespons kabar kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu pada 10 November mendatang.

Menurut Rocky Gerung, seharusnya Mahfud diam dan tidak mengomentari kepulangan Habib Rizieq. Biar yang lain saja yang merespons.

Baca Juga: Fadli Zon Bandingkan Rizieq dengan Reynhard, Mahfud MD: Kok Salah Terus?

"Pak Mahfud sumbang kegaduhan, artinya ada yang tak stabil dalam jiwa Pak Mahfud. Elegan kalau berdiri di belakang dan sebagai pemimpin bayangan, dan suruh orang lain bicara soal Habib Rizieq," ujarnya dalam diskusi dengan Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung dikutip dari Hops.id—jaringan Suara.com—Sabtu (7/11/2020).

Rocky Gerung. (Suara.com/Novian)

Rocky juga menilai respons Mahfud soal kepulangan Habib Rizieq bermuatan intrik politik.

Menurutnya intrik tersebut agar Mahfud bisa merawat elektabilitasnya menuju Pilpres 2024.

"Ini dalam upaya memelihara aura supaya bisa diingat sampai 2024. Itu terbaca selalu bukan cuma arogansi tapi pamer bahwa dia potensial jadi pemimpin atau penyikat. Ini ambisi Mahfud agar terus diingat dan hadir, supaya bisa secara politik diingat 2024. Jadi lagi bikin intrik, Mahfud lagi lempar intrik," ujarnya.

Bandingkan dengan Khomeini

Baca Juga: Fadli Zon Kesal, Penjahat Seks Reynhard Sinaga Dibantu, Tapi Rizieq Tidak

Rocky Gerung mengatakan merasa heran dengan Mahfud yang membandingkan Habib Rizieq dengan tokoh Revolusi Iran, Imam Khomeini.

Dia menilai jelas tidak linear perbandingan itu. Mahfud salah memberi contoh perbandingan.

Dia menjelaskan kalau membandingkan Habib Rizieq dengan Khomeini, artinya menyamakan Habib Rizieq bisa memimpin revolusi dari luar negeri pdahal setting politik Habib Rizieq dengan Imam Khomeini itu berbeda konteks.

Rocky mengatakan Imam Khomeini memimpin Revolusi Iran di masa rezim otoritarian. Sedangkan Habib Rizieq beda, di Indonesia bukan otoritarian.

"Bilang orang suci itu ngapain, poin yang mau dikatakan siapa? Itu psikologi terbalik Mahfud yang mau menganggap bahwa kalau gitu saya yang suci, dan saya yang atur boleh pulang atau tidak," ujarnya.

"Mahfud sudah lama kehilangan cara berpikir akademis, yang sekarang dipertontonkan adalah bahasa kekuasaan. Selalu kacau saja kawan Mahfud MD ini," sambungnya.

Habib Rizieq Shihab (Suara.com/Oke Atmaja)

Sahabat Berpikir

Rocky mengkritik Mahfud yang dinilainya arogan soal respons kepulangan Habib Rizieq.

Rocky menyesali telah kehilangan teman berpikir dari seorang sosok Mahfud yang selama ini ia kenal.

"Pak Mahfud itu sahabat saya, sahabat berpikir tapi akhir-akhir ini kehilangan kemampuan berpikir. Nah itu yang saya sesalkan, saya anggap pengondisikan itu menyebabkan Mahfud berpindah habitat dari dunia akademis ke arogansi kekuasaan. Mudah-mudahan dia berbalik suara, jangan sampai tenggelam di kekonyolan kekuasaan," pungkas Rocky Gerung.

Load More