Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 12 November 2020 | 17:07 WIB
Habib Rizieq bercerita soal Pemerintah Arab Saudi minta maaf kepadanya. (YouTube/Front Tv)

SuaraJakarta.id - Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menyebut Rizieq Shihab bukan habib. Dia berkisah pemaknaan ‘habib’ di Indonesia dengan negara-negara di Timur Tengah cenderung berbeda.

Di Timur Tengah, status habib bisa disematkan ke orang-orang yang melakukan perjalanan jauh ke Mekah atau Madinah. Perjalanan itu untuk menyampaikan rasa cinta ke nabi.

Cak Nun menjelaskan habib dari Arab Saudi biasanya disematkan ke orang-orang Yaman dan warga negara di sekitar Arab Saudi.

“Kalau habib dari Arab itu orang-orang Yaman dan negara-negara pinggiran yang datang ke Mekah dan Madinah untuk mencari Rasulullah, karena mereka sangat kagum dan mencintai Rasulullah. Makanya, mereka disebut ‘habib’ karena mereka cinta kepada Rasulullah,” kisahnya.

Baca Juga: Bantah Halangi Kepulangan Rizieq, Moeldoko: Buktinya Dia Aman Sampai Rumah

Sebelumnya, Cak Nun mengungkap alasan memanggil pentolan FPI Rizieq Shihab dengan nama Syarif, bukan habib. Menurut Cak Nun, tidak tepat Rizieq Shihab dipanggil habib.

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri (kiri) dan Imam Besar FPI Rizieq Shihab (kanan) saat kunjungan sejumlah elite PKS ke kediaman Rizieq di Petamburan, Jakarta, Rabu (11-11-2020). [Dok. PKS]

Ini berdasarkan tradisi organisasi Islam di Indonesia. Cak Nun menjelaskan, dalam suatu organisasi Islam, harus ada pemimpin atau sosok yang dihormati seluruh jamaah.

Jika di Nahdlatul Ulama (NU) ada Dewan Mustasyar, maka di FPI ada Imam Besar, yakni Rizieq Shihab.

Hal itu dijelaskan budawayan Islam itu dalam sebuah ceramah dan menyinggung silsilah keluarga Habib Rizieq Shihab.

“Karena setiap keluarga (kelompok) itu harus ada mbahnya (orang yang dihormati),” ujar Cak Nun dikutip dari saluran Youtube Qahar Quotes, Kamis 12 November 2020.

Baca Juga: Emha Ainun Nadjib Alias Cak Nun: Rizieq Shihab Itu Bukan Habib

Sementara mengenai Habib Rizieq Shihab, kata Cak Nun, ada sejumlah kekeliruan terkait pemaknaan kata ‘habib’ di Indonesia.

Habib Rizieq dalam siaran Front TV (YouTube/FrontTV).

Sebab, sebagian masyarakat kita menilai, mereka yang dipanggil habib, sejatinya merupakan dzurriyah atau zuriat Nabi Muhammad. Padahal, kata dia, belum tentu.

“Jadi, (tokoh) yang memimpin aksi 212 dan 411, Rizieq Shihab itu bukan habib, tapi (seharusnya dipanggil) Syarif Rizieq. Lho, pasti kalian semua bingung, kan?” tutur Cak Nun di hadapan para pendengarnya.

“Syarif itu turunannya Sayyidina Husein. Kalau turunannya Sayyidina Hasan bin Ali itu sayyid. Pokoknya, kalau bisa yang kayak begitu kita cari tahu. Saya kalau manggil Rizieq Shihab itu ‘rif, syarif…’, gitu. Karena dia memang syarif. Kalau habib itu enggak ada hubungannya dengan zuriat atau darah Nabi Muhammad,” sambungnya.

Load More