SuaraJakarta.id - Seorang wanita bercadar berinisial P, yang menjadi korban dugaan perlakuan tidak menyenangkan, melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota pada Jumat (13/11/2020).
Laporan itu dilayangkan terhadap seorang pria bernama Zarkasih (70). Dia menjadi terduga pelaku yang membuka secara paksa cadar korban pada pekan lalu.
P melaporkan kasusnya tersebut dengan didampingi kuasa hukumnya.
"Kita sudah laporkan seorang diduga melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Bukti-bukti perbuatan itu juga sudah kita serahkan ke penyidik," ujar pengacara korban, Sutra Dewi kepada awak media, Jumat (13/11/2020).
Baca Juga: Hadiah Umroh Buat Peserta MTQ Penolak Lepas Cadar dari Tengku Beneran Lho!
Pelaku Zarkasih sendiri, tak lain adalah tetangga keluarga korban di Perumnas 1 Tangerang, Kecamatan Karawaci, Tangerang Banten. Dia dikenal merupakan seorang ustaz di wilayah setempatnya.
Peristiwa pelepasan cadar itu terjadi saat korban bersama keponakan hendak pulang ke rumah. Namun, saat melintasi rumah pelaku, Zarkasih membuka secara paksa carar korban hingga terlihat wajahnya.
Menurut Sutra, perbuatan pelaku jelas adalah dugaan tindakan yang tidak menyenangkan. Karena itu, dia meminta polisi guna mengusut tuntas kasus tersebut.
Sementara itu, tim advokasi korban, Salim Abu Hijroh menjelaskan, kejadian yang dialami kliennya bukan hanya perbuatan pelepasan cadar. Namun juga adanya ujaran kebencian.
"Pelaku juga justru mengeluarkan ujaran kebencian kepada korban setelah menarik cadar sampai kelihatan wajahnya dan jilbabnya nyaris terbuka," tutur Salim. .
Baca Juga: LPTQ Nasional: Aturan Memang Melarang Peserta MTQ Kenakan Cadar saat Tampil
Setelah insiden tersebut, Salim menyebut, korban beserta keluarganya sepakat untuk menindak lanjutinya ke proses hukum.
Belakangan, dia melanjutkan, pelaku sudah melakukan permohonan maaf kepada korban melalui sambungan telepon.
"Secara pribadi pelaku sudah meminta maaf kepada korban via telepon dan korban sudah memaafkan," imbuhnya.
"Bahkan pelaku sudah mendatangi keluarga korban untuk meminta maaf kepada ibu bapak korban, dan keluarga korban sudah memberikan maaf," sambungnya.
Kendati sudah melakukan permohonan maaf, Salim menegaskan, proses hukum tetap berlanjut. Perdamaian dan permohonan maaf tidak menghapus unsur pidana.
"Dengan fakta hukum yang ada tetap menindak lanjuti proses hukum sebagaimana amanah dari korban dan keluarga," katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
Terkini
-
Forklift Hidrogen Pertama di Indonesia Hadir: Solusi Material Handling Masa Depan
-
Inovasi BNIdirect dan Berperan dalam Program Pemerintah, BNI Raih 3 Penghargaan Triple A Awards 2025
-
Dompet Auto Gendut, Ini Cara Ampuh Klaim DANA Kaget Setiap Hari
-
Jangan Tunda! Klaim 10 Link Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini, Langsung Cair
-
Rahasia Dapatkan DANA Kaget Tiap Hari: Ikuti Cara Ini biar Banjir Cuan