SuaraJakarta.id - Di tengah pandemi Covid-19, rasa khawatir terpapar tak hanya dirasakan masyarakat umum tapi juga tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit.
Untuk meminimalisir resiko terinfeksi virus, berbagai upaya dilakukan para rumah sakit dengan memperketat protkol kesehatan dan kebersihan peralatan medis serta lingkungan.
Misalnya dilakukan Rumah Sakit Omni Internasional di Alam Sutera Kota Tangerang Selatan. Mereka, menanamkan sejenis chip ke semua linen di rumah sakit. Mulai dari seragam tenaga kesehatan, alat pelindung diri (APD), selimut, seprei hingga sarung bantal.
Chip tersebut berasal dari teknologi Radio Frequency Identification (RFID) sistem. Alat tersebut menggunakan sistem radiasi elektromagnetik untuk mengirimkan kode dan data. Selain itu, juga bisa mengukur kualitas kelayakan linen para tenaga medis hingga mengurangi potensi terinfeksi virus, salah satunya Covid-19.
Baca Juga: Jelang Pilkada Bantul, KPU Gelar Simulasi Pemungutan Suara dengan Prokes
Presiden Direktur Omni Hospital Group dr Maria Theresia Yulita mengatakan, dengan teknologi RFID pengelolaan bahan linen saat diloundri lebih efisien. Selain itu, juga mencegah penularan penyakit infeksi terutama Covid-19 dalam pengelolaan linen bekas pakai di rumah sakit.
"Linen kotor atau spray yang kotor tidak lagi perlu dipegang secara fiisk. Setelah dibungkus dengan kantong, tidak perlu lagi dicek atau dihitung jumlahnya. Semua data sudah terkumpul dari chip yang terpasang. Minimnya sentuhan itu, bisa salah satu cara kita menanggulangi mata rantai Covid di rumah sakit," katanya saat agreement dengan PT IDS sebagai vendor dari teknologi RFID, di aula RS Omni Internasional, Tangsel, Jumat (20/11/2020).
Yulita menerangkan, dengan penggunaan RFID tersebut berharap, dapat efisiensi mulai dari beban hingga anggaran rumah sakit di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.
"Kita tidak lagi perlu mengecek linen yang akan dilaundri, jadi lebih efisien. Nggak perlu khawatir akan hilang atau tertukar saat laundri di vendor. Selain itu juga efisisensi terhadap dana rumah sakit yang harus tetap memberi layanan mutu tinggi di tengah pandemi ini," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur PT Indo Dwi Sentosa (IDS) Devire Rose mengklaim, chip RFID itu bisa tahan suhu panas sampai 170 derajat celcius.
Baca Juga: Kehabisan Stok APD, PMI Jember Hentikan Layanan Antar Jenazah Covid-19
"Chip-nya berbentuk persegi kecil dan dibisa ditanamkan disemua bagian lenin di rumah sakit. Untuk ketahanan dicuci dengan laundri bisa tahan sampai 2.000 kali cuci," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Waka Komisi IX DPR Geram THR Nakes RSUP Sardjito Cuma Cair 30 Persen, Desak Kemenkes Turun Tangan
-
Rekomendasi Alat Pelindung Diri untuk Demo Mahasiswa: Lindungi Diri dari Gas Air Mata
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Nakes Iri Dengan Kenaikan Gaji Guru Honorer, La Ode Janji Sampaikan Kesedihan ke Presiden
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Pemprov DKI Ingatkan Pendatang Baru Tak Bisa Langsung Dapat Bansos, Harus Tinggal 10 Tahun Dulu
-
Jakarta Tak Sepi Lebaran Ini, Bang Doel Ungkap Hikmah Tak Terduga
-
Pramono Teken Pergub Syarat PPSU: Cukup Ijazah SD, Kontrak Kerja Tiap 3 Tahun
-
Baru Tempati Rumah Dinas, Pramono Curhat Jatuh dari Sepeda Sampai Pelipis Luka
-
Lebaran Pertama Pramono Sebagai Gubernur: Dari Istiqlal, Istana hingga Rumah Mega Tanpa Ganti Sepatu