SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ogah menanggapi perihal banyaknya pihak yang mendesak agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dicabut.
Relawan sekaligus influencer, Dokter Tirta Mandira Hudhi menjadi salah satu orang yang mendesak PSBB dicabut, menyusul kerumunan massa yang hadir dalam kegiatan yang digelar pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab.
Terkait desakan itu, Anies justru menagih penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang harus dilakukan masyarakat.
Anies mengatakan, penerapan PSBB berarti ada aturan dan ketentuannya. Ia menyebut hal ini harus dikerjakan masyarakat dan juga termasuk pihaknya selaku pemerintah.
"Jadi kita berada dalam rezim PSBB dimana di situ ada ketentuan dan aturan. Nah, kita mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk menyadari bahwa ini dua bagian yang harus dikerjakan sama-sama," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/11/2020).
Anies menyebut pihaknya akan melakukan tracing, testing, dan treatment (3T) atau penelusuran, pengetesan, dan pengobatan. Lalu masyarakat harus memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun (3M).
"Lalu kami di pemerintahan, di Gugus Tugas, ikut mengawasi, memastikan bahwa 3M ini berjalan dengan baik. Ada aturannya. Dan kita ingin ketertiban, memastikan semua mengikuti dengan baik," jelasnya.
Menurutnya masalah pengendalian Covid-19 berarti harus menahan segala bentuk kegiatan yang ingin dilakukan demi mencegah penularan. Sebab jika dibebaskan, nantinya malah akan menambah jumlah orang yang tertular semakin banyak.
"Jadi jangan sampai kita ingin melakukan kegiatan yang justru membuat pengendalian Covid-19 ini menjadi buruk," pungkasnya.
Baca Juga: Penampakan Karangan Bunga Bagi TNI di Kodam Jaya Usai Pencopotan Baliho HRS
Dokter Tirta sebelumnya marah besar. Ia menuding Pemprov DKI Jakarta dan BNPB telah tebang pilih dan menerapkan standar ganda saat mengizinkan pesta pernikahan putri Rizieq Shihab yang disebut dihadiri 10 ribu tamu undangan.
Kegeraman dokter yang akrab disapa Cipeng ini bertambah ketika tahu bahwa BNPB justru memfasilitasi masker gratis bagi para tamu undangan dalam hajatan tersebut.
Ia membandingkan dengan warga lain yang masih kesulitan mendapat masker dan para pengantin lain yang rela tak menggelar resepsi karena tak dapat izin.
"Please, saya tidak menyoroti pernikahan karena itu diajukan. Semua warga berhak melakukan resepsi kalau seperti itu. Kita melakukan resepsi saja dipersulit. Banyak EO Wedding tidak makan di sini," kata dokter Tirta dilansir dari video yang ia unggah di Instagram-nya.
Tetapi ini yang kita tahu warga berhak mengajukan izin. Jelas Pak Rizieq berhak mengajukan izin," sambuh Tirta.
Ia pun menuding bahwa para pembuat kebijakan DKI Jakarta telah berlaku tidak adil dengan mengizinkan sebuah pernikahan yang dihadiri puluhan ribu massa.
Berita Terkait
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Gempa Bekasi, Dokter Tirta Terjebak di WC karena Lagi BAB
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Ahli NHM Paparkan Teknologi Eksplorasi Emas Modern kepada Civitas Akademika ITS
-
7 Mobil Bekas untuk Mengatasi Kelelahan Berkendara bagi Orang Tua dan Pensiunan
-
Dari Lapangan ke Kebijakan: Menyusun Strategi Pemulihan Pasca Bencana
-
10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
-
8 Mobil Niaga Bekas untuk Merintis Usaha dengan Harga di Bawah Rp 80 Juta, Cocok untuk UMKM