Scroll untuk membaca artikel
Siswanto | Ummi Hadyah Saleh
Sabtu, 28 November 2020 | 15:20 WIB
Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang juga keponakan Menhan Prabowo Subianto, tiba di Mapolres Tangsel, Selasa (17/11/2020). [dokumentasi]

SuaraJakarta.id - Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyatakan sejak awal sudah dapat menduga akan mendapatkan berbagai serangan politik untuk menjatuhkannya. 

"Sejak hasil survei oleh Indikator keluar, di mana Muhamad-Saraswati unggul, saya tahu ada kemungkinan besar kami akan dilanda dengan segala upaya untuk menurunkan kredibilitas dan elektabilitas kami," ujar Rahayu melalui media sosial Facebook, Sabtu (28/11/2020).

Pernyataan keponakan Menteri Pertahanan dari Partai Gerindra Prabowo Subianto itu untuk merespons nama dan perusahaannya dikait-kaitkan dengan kasus suap izin ekspor benih lobster yang menjerat Edhy Prabowo -- wakil ketua umum Partai Gerindra.

Bagi Saraswati, menjatuhkan lawan politik menjelang kontestasi politik merupakan lagu lama. Sejak Edhy Prabowo ditangkap KPK, Saraswati sudah menduga bakal diseret-seret.

Baca Juga: Dua Legenda Bulu Tangkis Ini Dukung Rahayu Saraswati

"Tak lama kemudian berita soal menteri KKP keluar. Saya tahu bahwa kemungkinan besar hal itu akan dipermainkan untuk menyerang saya dalam kontestasi politik. Strategi seperti ini bukanlah hal baru dan sayangnya, dugaan saya benar," kata dia.

Saraswati mengatakan pada 13 Juli 2020 sudah memberikan penjelasan mengenai ekspor benih lobster dan perusahaannya.

Kemudian pada 17 Juli 2020, kata Saraswati, juga pernah menjelaskan bersama ayahnya, Hashim Djojohadikusumo. 

"Yang kedua kalinya merupakan pernyataan dan penjelasan langsung dari Bapak Hashim Djojohadikusumo. Ya, ayah mana yang sangat menyayangi anaknya yang ketika anaknya difitnah tidak merasa marah? Dan ya, ini episode lama, karena ini lagu lama yang diulang seperti kaset rusak. Namun, tetap saja penggorengan terjadi," kata Saraswati.

Dia menegaskan sejak maju ke pilkada Tangerang Selatan sudah tak aktif di perusahaan keluarganya, PT. Bima Sakti Mutiara, yang memperoleh izin budi daya lobster

Baca Juga: Jadi Korban Pelecehan Lagi, Rahayu Saraswati: Saya Tegas Melawan!

Saraswati menegaskan dia dan perusahaannya tak ada sangkut pautnya dengan kasus yang menjerat Edhy Prabowo.

"Kasusnya menteri KKP hanya berhubungan dengan gratifikasi yang dilakukan satu PT. Tapi ini politik. Nama saya dikait-kaitkan. Tidak peduli caranya, walau hanya penggiringan opini berdasarkan asumsi tanpa bukti, yang penting pokoknya bagaimana supaya menjatuhkan nama baik dari seorang Rahayu Saraswati Djojohadikusumo," katanya.

Load More