SuaraJakarta.id - Presiden Joko Widodo sempat menyinggung terjadinya pemadaman listrik ketika KPK menggelar acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2020, Rabu (16/12/2020). Pernyataan itu disampaikan Jokowi melalui pidato secara virtual yang disiarkan langsung channel Youtube Sekretariat Presiden dan KPK Ri.
Siaran telekonferensi acara Hakordia sempat terhenti tanpa ada penjelasan dari pihak panitia. Namun penyebabnya sempat diungkapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam penghujung pidatonya.
Berhentinya siaran telekonferensi itu terjadi ketika Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tengah berpidato. Dilihat dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, gambar yang memperlihatkan Firli tidak bergerak.
Jokowi yang menyaksikan langsung dari Istana Negara pun sempat kebingungan. Namun acara kembali berjalan normal selang 10 menit kemudian dan dilanjutkan dengan sambutan dari Jokowi.
"Meskipun listrik di KPK padam tapi pemberantasan korupsi tidak boleh padam," kata Jokowi seperti yang dikutip Suara.com melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan kalau pemerintah tengah berupaya untuk melakukan reformasi struktural secara besar-besaran. Di samping upaya tersebut, menurutnya penting adanya dukungan pengawasan yang efektif baik oleh pengawas internal di pemerintahan maupun dari eksternal yang melibatkan beberapa lembaga di luar pemerintah.
Partisipasi publik juga diperlukan untuk mengawasi kerja aparat pemerintah. Selain itu, profesionalitas aparat penegak hukum juga dianggapnya memiliki posisi sentral dalam penindakan dan pencegahan.
"Namun orientasi dan mindset dalam pengawasan dan penegakan hukum harus diarahkan untuk perbaikan tata kelola dan pencegahan korupsi," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menilai kalau kinerja penegakan hukum bukan hanya diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan. Namun bagaimana mencegah praktik korupsi terus menjadi budaya di tanah air.
Baca Juga: Kebingungan saat Listrik KPK Padam, Begini Ekspresi Presiden Jokowi
Guna mewujudkannya, Jokowi mengatakan perlu kegigihan dan konsistensi serta orkestrasi kebersamaan yang luar biasa.
"Butuh inovasi dan kerja sistematis untuk menutup peluang bagi terjadinya korupsi dan perlu tindakan yang adil dan konsisten untuk menindak para pelaku pidana korupsi."
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
-
Wali Kota di Jepang Mengundurkan Diri Usai Skandal Ijazah Palsu, Dibandingkan dengan Indonesia
-
Pengamat Ungkap "Jokowi Belum Selesai": Masih akan Pengaruhi Peta Politik Nasional
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Rabu 20 Agustus 2025: Cek 5 Lokasi, Syarat, dan Biaya Terbaru
-
BSU 2025 Rp600 Ribu Cair Berapa Kali? Cek Jadwal dan Syarat Lengkap agar Tak Ketinggalan
-
5 Cara Cerdas Mendapatkan Dana Kaget Hari Ini, Langsung Cair Anti Tertipu
-
Layanan SIM Keliling Tersedia di 5 Lokasi DKI Jakarta
-
Pabrik Lilin Rumahan di Jakbar Ludes Terbakar