Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Achmad Fauzi
Minggu, 27 Desember 2020 | 15:10 WIB
Pekerja kantoran menggunakan masker saat menyebrang jalan di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberi sinyal untuk kembali mengetatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Saat ini, Pemprov masih memberlakukan PSBB transisi yang melonggarkan masyarakat DKI Jakarta bisa keluar rumah.

Menurut Riza, wacana ini setelah melihat kasus covid-19 di Jakarta semakin meningkat. Namun, lanjut Riza, keputusan PSBB ketat ini menunggu situasi ke depan dengan melihat fakta dan data yang ada.

Untuk diketahui, Jumlah pasien Covid-19 kembali bertambah hari ini, Sabtu (26/12/2020). Data terbaru menunjukkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air bertambah 6.740 kasus atau jumlah totalnya naik menjadi sebanyak 706.837 kasus.

Baca Juga: Kunker Perdana, Menparekraf Sadiaga Uno Tinjau Prokes Bandara Ngurah Rai

Penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 harian terjadi di DKI Jakarta dengan kasus sebanyak 2.058 kasus, diikuti Jawa Tengah dengan 871 kasus dan Jawa Timur sebanyak 803 kasus.

Kendaraan melintas di Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (14/8). [Suara.com/Oke Atmaja]

"Kami akan terus mengambil berbagai kebijakan kita akan lihat nanti beberapa hari kedepan setelah tanggal 3 nanti Apakah dimungkinkan nanti pak gubernur nanti akan ada emergency break nanti kita akan lihat sesuai dengan fakta dan data memang ini sangat dinamis sekali terkait fakta dan data," ujar Riza kepada wartawan, Minggu (27/12/2020).

Riza menuturkan, banyaknya kasus yang timbul disebabkan oleh tiga faktor.

Pertama, jelas dia, adanya peningkatan tes PCR yang sembilan kali selama sepekan.

Sehingga, makin banyak tahu bahwa masyarakat terjangkit virus Covid-19.

Baca Juga: Kota Ini Alami Tsunami COVID-19, Rumah Sakit Pesan Banyak Kantung Mayat

Kemudian kedua, lanjutnya, peningkatan disebabkan dari akumulasi penjumlahan data PCR beberapa rumah sakit yang memang belum dimasukkan atau terlambat.

Load More