SuaraJakarta.id - Koran Tempo cetak tutup. Kamis (31/12/2020) hari ini edisi Koran Tempo cetak terakhir.
Ke depan, Koran Tempo menerbitkan platform digital mulai 1 Januari 2021. Hal itu dibenarkan oleh Direktur Pengembangan Bisnis Tempo.co, Tomi Aryanto.
Menurutnya, keputusan itu diambil jauh sebelum pandemi Covid-19 terjadi di Tanah Air. Tomi menyebut beralihnya Koran Tempo ke platform digital menyusul bergesernya para pembaca koran ke digital.
"Jadi tidak ada hubungannya dengan pandemi yang terjadi setahun terakhir. Tapi memang kita melihat ada tren global yang terjadi pada media cetak, dimana dalam beberapa tahun terakhir pembacanya beralih ke platform digital," ujarnya dihubungi SuaraJakarta.id, Kamis (31/12).
Beralihnya pembaca Koran Tempo ke digital sudah terjadi cukup lama. Pembaca lebih suka membaca Koran Tempo versi digital.
"Pembaca digital jauh lebih suka membaca berita itu di platfrom digital. Jadi kita mau lihat tren itu. Itulah sebabnya yang paling utama," sebutnya.
"(Bahkan) Covid-19 ini justru membuktikan kepada kita pembaca digital itu enggak terpengaruh. Dalam beberapa hal jumlah pembaca digital kita bertambah. Begitu juga penghasilan dari sektor digital itu dimasa pandemi justru meningkat," sambungnya.
Lebih rinci, Tomi menyampaikan, pembaca Koran Tempo di platfrom digital sejak dimulai tiga tahun belakangan, terus semakin bertambah banyak.
"Nah justru saat pandemi banyak pembaca itu yang khawatir menerima material fisik dari luar. Lalu mereka lebih suka memantau berita dari aplikasi digital," ungkapnya.
Baca Juga: Akun Instagram Pemimpin Redaksi Koran Tempo Diretas
"Kalau kita bandingkan beberapa tahun belakangan meningkatnya pesat sekali pembaca digital kita. Juga melampaui pembaca cetak," lanjutnya.
Kendati beralih ke platform digital, Tomi menjamin kepada pembaca Koran Tempo bahwa kualitas mutu khususnya produk jurnalisme yang dihasilkan semakin bermutu.
"Jadi jangan khawatir kualitas mutu khususnya produk jurnalisme yang disuguhkan. Justru kita akan meningkatkan mutu di platform digital, diantaranya kita sertakan video, grafis dan lainnya," imbuhnya.
Tomi memastikan saat ini hanya Koran Tempo yang beralih ke platform digital. Untuk Majalah Tempo yang terbit mingguan, katanya, masih akan tetap eksis.
"Pembacanya karakter sedikit berbeda dengan koran yang harian. Pertama mereka sudah membaca jauh sebelum era digital Ini, karena majalah tempo ini dari tahun 1971 hampir 50 tahun. Jadi agak sulit menggeser ke platform digital," paparnya.
"Kemudian kita melakukan survei pembaca majalah tempo didominiasi masih ingin membaca material fisiknya," tambahnya.
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Ditjen AHU Buka Layanan Hukum di MPP se-Jabodetabek, Cek Lokasinya di Mana Saja!
-
DKI Jakarta Krisis Anggaran, Pemerintah Ajak Warga Ikut Bangun Kota
-
Mas Dhito Tak Menduga, Bekal Ini Tetap Jadi Idola Jamaah Haji Kediri
-
Monitor 4K vs Full HD: Bongkar Tuntas Mana Lebih Worth It untuk Kerja dan Editing
-
Dana Segar BPJS Ketenagakerjaan Cair Tanpa Resign, Solusi DP Rumah dan Siapkan Pensiun Dini