Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Minggu, 03 Januari 2021 | 11:15 WIB
Ilustrasi kebakaran. (Antara)

SuaraJakarta.id - Selama tahun 2020, tercatat ada 349 kebakaran yang terjadi di Jakarta Timur. Angka ini menurun sebanyak 40 persen dibandingkan kejadian mengamuknya si jago merah pada tahun 2019.

Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan pada tahun 2019, tercatat ada 579 kasus kebakaran. Penurunan ini disebut Gatot terjadi karena sosialisasi pencegahan kebakaran yang masif telah berhasil.

"Tahun 2019 ada 578 kasus di Jakarta Timur, tahun 2020 ada 349 kasus. Alhamdulillah penurunan frekuensi kebakaran hampir 40 persen," ujar Gatot kepada wartawan, Minggu (3/1/2021).

Gatot menjelaskan, penurunan kasus kebakaran ini adalah kabar baik. Sebab, Jakarta Timur tercatat sebagai kota paling luas dan padat penduduk se-DKI Jakarta.

Baca Juga: Kebakaran Toko Produk Berbahan Kulit di Cimone

Dari total kasus kebakaran di 2020, korsleting listrik menjadi penyebab paling banyak dengan 218 kasus, begitu juga dengan tahun 2019.

"Sepanjang tahun 2020 kita mencatat ada 32 kasus kebakaran karena kompor, 8 kasus karena rokok, dan 91 kasus karena faktor lain. Untuk objek yang terbakar paling banyak rumah, ada 97," jelasnya.

Pada masa pandemi Covid-19 yang membuat warga bekerja dari rumah, Gatot mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap ancaman kebakaran.

Di antaranya dengan melakukan kontrol rutin instalasi kompor gas dan tidak menggunakan perangkat elektronik secara berlebihan yang bisa memicu korsleting.

"Ketika meninggalkan rumah cek peralatan yang sudah dipakai dalam kondisi off atau dicabut listriknya. Jangan menumpuk steker listrik dan menyambung sembarang," pungkasnya.

Baca Juga: 33,25 Ha Lahan dan Hutan Sumsel Terbakar, Polisi Amankan 26 Tersangka

Load More