Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Ummi Hadyah Saleh
Rabu, 06 Januari 2021 | 13:27 WIB
Presiden Jokowi menanggapi penetapan Menteri Sosial sebagai tersangka korupsi Bansos di Istana Kepresidenan Bogor, 6 Desember 2020 / [Foto: Sekretariat Presiden]

SuaraJakarta.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kunci pemulihan ekonomi adalah dari investasi. Jokowi kemudian meminta setiap kementerian/lembaga dan pemerintahan daerah untuk tidak menghambat investasi yang akan masuk ke Indonesia.

"Yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi, kuncinya adalah di investasi," kata  Jokowi dalam rapat terbatas tentang penanganan pandemi Covid-19 dan rencana pelaksanaan vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Jokowi menyebut APBN yang dimiliki tak memungkinan membiayai seluruh pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat maupun pemda.

"Sudah berulang-ulang kali saya sampaikan agar jangan ada, baik itu kementerian dan pemda, yang menghambat adanya investasi,” kata Jokowi.

Baca Juga: Suntik Vaksin Covid-19 Pertama untuk Jokowi Disiarkan Langsung di Media

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menginginkan kementerian/lembaga dan pemda dapat memberikan pelayanan yang baik dan cepat kepada para investor yang ingin berinvestasi di Indonesia.

"Untuk investasi-investasi besar, saya titip agar ditangani sendiri oleh para bapak ibu gubernur sehingga betul-betul bisa direalisasikan di lapangan," kata dia.

Jokowi menuturkan, pemerintah membutuhkan pembiayaan pembangunan ke depan, dan rasio utang pemerintah terhadap PDB tersebut meningkat dan keterbatasan kapasitas pembiayaan BUMN.

Sehingga kata Jokowi, terdapat kesenjangan kemampuan pendanaan domestik dan kebutuhan pembangunan nasional.

Karena itu Jokowi menyebut dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) yang telah terbentuk.

Baca Juga: Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 akan Disiarkan Langsung di Media

Sehingga para gubernur dapat mengetahui pemerintah memiliki terobosan dalam rangka pembiayaan nasional.

"Ini juga agar para gubernur mengetahui sehingga kita memiliki sebuah terobosan dalam rangka pembiayaan nasional. Kita tidak hanya tergantung APBN, tidak tergantung dari bantuan pinjaman, tapi kita juga akan memiliki instrumen lagi yaitu Sovereign Wealth Fund yang namanya Indonesia Investment Authority," katanya.

Load More