Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Stephanus Aranditio
Minggu, 10 Januari 2021 | 18:11 WIB
Bayi berusia 7 tahun anak korban Sriwijaya Air jatuh. (Suara.com/Tyo)

SuaraJakarta.id - Update Pencarian Sriwijaya Air, Minggu (10/1/2020). Sampai sore ini, sebanyak 21 sampel darah dari keluarga penumpang Pesawat Sriwijaya Air jatuh sudah dikumpulkan.

Sampel dikumpulkan di posko antemortem Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur hingga Minggu (10/1/2021) pukul 17.00 WIB.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan selain 21 sampel, RS Polri juga sudah menerima 7 kantong jenazah di posko postmortem

"Sampai saat ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) menerima sample DNA 21 sampel dan 7 kantong jenazah, ini merupakan sebagian dari jasad part body, tidak utuh," kata Rusdi saat jumpa pers di RS Polri, Minggu (10/1/2021).

Baca Juga: Potongan Tubuh dan Bagian Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). [ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto]

Ketujuh kantong jenazah itu disimpan di posko postmortem atau kamar jenazah RS Polri untuk selanjutnya dilakukan proses identifikasi oleh ahli forensik dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Dia berharap keluarga penumpang segera memenuhi identitas saudaranya agar proses identifikasi bisa berjalan cepat.

"Karea keterangan apapun itu sangat membantu tim DVI untuk mengidentifikasi daripada jenazah korban peristiwa kecelakaan tersebut," ucapnya.

Keluarga penumpang bisa segera melaporkan data antemortem ke posko di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur; Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara; dan di Bandara Supadio, Pontianak.

Keluarga juga bisa segera menghubungi ke nomor hotline Rumah Sakit Polri: 0812-3503-9292 untuk berkoordinasi.

Baca Juga: Black Box Sriwijaya Air Ditemukan, Tinggal di Angkat dari Dasar Laut

Adapun identitas korban yang diperlukan dalam proses identifikasi antara lain data primer mulai dari nama, usia, jenis kelamin, hubungan keluarga, alamat, rumus sidik jari, gigi, dan DNA.

Petugas membawa kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). [ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto]

Serta data sekunder berupa foto terkahir korban, tampak gigi korban, ciri khusus seperti tatto dan sebagainya, catatan medis (tinggi dan berat badan, bekas operasi, cacat bawaan), barang korban ( pakaian yang dipakai, jam, cincin, kalung, anting, gigi palsu).

Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Load More